Harus Dipahami Petugas, Ini Teknik Swab Agar Pasien Tidak Kesakitan
Merdeka.com - Swab menjadi salah satu protokol kesehatan yang harus dijalani masyarakat sebelum melakukan perjalanan maupun setelah berkegiatan di luar ruangan. Terlebih apabila ada salah satu rekan yang dijumpai ternyata terpapar Covid-19.
Namun, tidak semua orang nyaman dengan swab. Alasannya, karena petugas medis harus memasukan alat swab ke dalam hidung untuk mendapatkan sample. Kadang ada yang melakukannya dengan kasar, tetapi tidak sedikit juga menerapkannya dengan nyaman.
Seperti video seorang anak kecil tampak kesakitan saat menjalani tes swab. Bagaimana tidak, petugas memasukkan alat swab dan memutarnya ke dalam hidung terlihat kasar. Sejumlah netizen ada yang merasa ngeri, kasihan kepada sang anak serta ada pula yang marah dengan teknik yang digunakan oleh petugas.
-
Siapa yang melakukan tes kesehatan di RSUD Tarakan? Seperti halnya Jakarta yang tengah sibuk melakukan tes kesehatan kepada bakal pasangan calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.Di mana ada tiga pasangan, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil - Suswono, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana yang akan secara bergantian mulai dari Jumat (30/8) sampai Minggu (1/9) menjalani tes kesehatan.
-
Bagaimana cara dokter mengeluarkan benda asing tersebut? Setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua anak tersebut, seorang ahli THT memutuskan untuk melaksanakan prosedur operasi. Dokter menggunakan tiga jenis alat yang berbeda sebelum akhirnya berhasil mengeluarkan benda asing itu.
-
Bagaimana cara menggunakan siwak secara benar? Cara menggunakan siwak yang benar terdiri dari langkah-langkah sederhana yang akan membantu Anda memaksimalkan manfaat dari penggunaan siwak.
-
Bagaimana cara aman membersihkan telinga? Cara aman yang bisa diterapkan untuk membersihkan telinga adalah dengan menggunakan cairan pembersih telinga.
-
Kenapa Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan? Pasangan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini menjalani tes kesehatan sebagai syarat bakal cagub dan bakal cawagub Jakarta.
-
Bagaimana cara sikat gigi yang benar? Selain itu, perhatikan langkah menyikat gigi yang benar supaya hasilnya maksimal ya!
Dokter Spesialis Patologi Klinik, Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan, petugas tidak perlu terlalu lama mengorek hidung pasien. Karena alat swab diputar tiga hingga lima kali saja sudah cukup.
“Petugas seperti tidak terlatih dengan teknik swab untuk nasopharing (swab tenggorokan lewat lubang hidung),” katanya, Rabu (23/2).
Seharusnya, sesuai dengan teori dari CDC dan WHO. Pertama pasien diminta duduk nyaman, bersander atau bila kursi tidak ada senderan, petugas memegang tengkuk atau leher pasien. kepala pasien diminta melihat ke arah atas, membuat sudut kurang lebih 60 derajat.
Setelah itu petugas mengukur kedalaman perkiraan alat swab yang akan dimasukan lewat hidung, yaitu mengukur jarak ujung hidung sampai cuping telinga bawah dan jarak tadi menjadi ditandai dengan jempol dan telunjuk petugas di swab dacron.
Kemudian swab dimasukan perlahan lewat satu lubang hidung mengarah ke telinga bawah, menyusuri dasar hidung, sampai ke tenggorokan. Diputar cukup 3-5 kali. Lalu ditarik perlahan keluar dan dimasukan ke Viral transport media (VTM).
Ryan memastikan video tersebut tidak terjadi di Labkesda Jabar. Pasalnya, semua petugas swab (swabber) sudah dilatih saat perekrutan dan juga refreshing berkala/inhouse training (teori virus SARS CovII dan habitatnya, anatomi struktur rongga hidung dan tenggorokan, teknik swab dan juga penanganan bila terjadi resiko saat swab seperti pendarahan, dll). Semua swabber tersertifikasi.
Pelatihan pun dilakukan untuk petugas saat mengambil sampel dengan pasien anak kecil atau bayi. “Biasanya pasien diminta dipangku orangtuanya. Lalu orang tua bisa menfiksasi (memegangi tangan dan kaki pasien), lalu ada 1 asisten memegang kepala pasien tersebut. Karena biasanya pasien anak atau bayi akan gelisah dan tidak bisa tenang, akan menyulitkan petugas saat swab,” jelas Penanggung jawab Laboratorium di Labkes Provinsi Jawa Barat itu.
“Sebetulnya, bila teknik swab dilakukan dengan benar pasien akan lebih nyaman dan rasa sakit bisa diminimalisasi,” tambahnya.
Dia berharap video tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap kesediaan masyarakat dalam menjalankan tes swab. Apalagi, virus varian micron sedang menyebar, dan karena penularannya lebih cepat dari strain covid-19 lain.
“Fokus pada pencegahan. Harus lebih disiapkan dengan 5M dan Vaksinasi. Memakai Masker, sering Mencuci Tangan, Menjaga jarak minimal 2meter,Meminimalisasi Mobilisasi (kalau tdk sangat perlu, tetap di rumah saja), Mencegah adanya kerumunan, vaksinasi itu wajib sesuai ketentuan, tetap jaga pola makan sehat, berolahraga dan yang terakhir jangan lupa Berdoa,” pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang balita di Bekasi, AS (3) mengalami insiden mengkhawatirkan setelah hidungnya kemasukan ujung ballpoint atau pulpen.
Baca Selengkapnya