'Harusnya militer Mesir pakai gas air mata seperti di Indonesia'
Merdeka.com - Politisi PKS Hidayat Nur Wahid menilai militer Mesir telah bertindak tidak profesional dalam membubarkan aksi demonstrasi. Ia pun bersepakat dengan pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto yang menyebut militer Mesir harus belajar kepada militer Indonesia yang tidak menggunakan peluru tajam dalam mengamankan demonstrasi.
"Saya sepakat dengan pernyataan Pak Wiranto, militer Mesir harus belajar kepada militer Indonesia dalam mengamankan demonstrasi," ujar Hidayat di sela aksi demontrasi mengecam pembantaian warga Mesir di Bundaran HI, Jakarta, Senin (19/8).
Hidayat mengatakan, dalam proses mengamankan demonstrasi, seharusnya militer Mesir tidak menggunakan peluru tajam. Menurut ia, militer Indonesia dapat bertindak lebih profesional.
-
Dimana semburan gas terjadi? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Bagaimana semburan gas terjadi? Ditambahkan Birman, semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat.Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Kenapa menahan bersin bahaya? Meskipun terlihat sederhana, menahan bersin dapat menimbulkan sejumlah risiko kesehatan. Pada kasus yang jarang terjadi, menahan bersin dapat menyebabkan gendang telinga pecah, pembuluh darah rusak, dan bahkan vertigo — kondisi di mana seseorang merasakan pusing yang ekstrem sehingga keseimbangan tubuh terganggu.
-
Apa tujuan gerakan menangkis? Tujuan gerakan menangkis adalah untuk menangkis serangan lawan dengan menggunakan anggota tubuh secara efektif.
"Di sini untuk membubarkan massa selalu menggunakan gas air mata untuk menghindari kemungkinan aksi ke arah anarkis," ungkap Hidayat.
Selain itu, Hidayat juga mendesak agar tragedi di Mesir dapat segera dihentikan. Ia menilai, jika tragedi ini dibiarkan, maka sama dengan mentradisikan kudeta yang sangat menciderai demokrasi.
"Sebagai pendukung demokrasi, saya meminta ini segera dihentikan, karena bisa mentradisikan kudeta, jika mereka tidak puas, bisa mengkudeta pemimpinnya. Ini bisa menciderai demokrasi," pungkas dia. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.
Baca SelengkapnyaGas air mata adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan kerumunan atau dalam situasi penegakan hukum sebagai alat non-mematikan.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaPotret kendaraan taktis milik Polri, water cannon yang bisa digunakan untuk mengamankan massa demonstrasi.
Baca SelengkapnyaBahwa pernyataan itu telah disalahpahami dari video yang beredar di media sosial, karena perbedaan konteks.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaBentrokan antara suporter dan aparat keamanan terjadi, memaksa polisi untuk menggunakan gas air mata guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPengerahkan pasukan pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi kedatangan massa demonstran di tengah pembacaan putusan etik terhadap 9 hakim MK.
Baca SelengkapnyaUsman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan siswa yang terdampak akibat gas air mata sedang dalam pemulihan.
Baca SelengkapnyaBentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan
Baca SelengkapnyaMenkum HAM mengatakan bahwa akan ada peraturan menteri (permen) terkait penggunaan senpi itu.
Baca Selengkapnya