Hasil autopsi, 3 orang utan di Kaltim tewas akibat luka bakar parah
Merdeka.com - Tim gabungan telah menuntaskan proses autopsi tiga jasad orang utan Kalimantan sub spesies Kalimantan Timur (Pongo Pygmaeus Morio), yang tewas terpanggang, di lahan warga kota Bontang, Kalimantan Timur, 23 Februari 2016 lalu. Hasilnya 80 persen jasad ketiganya terluka bakar.
Proses autopsi dilakukan tim Polda Kaltim, tim Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System) Polres Bontang, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, balai Taman Nasional Kutai (TNK) serta tim medis Centre Protection for Orangutan (COP). Tujuan awalnya, untuk mengetahui penyebab kematian ketiga orang utan itu.
"Jadi, hampir dipastikan, ketiga orang utan itu mati terbakar," kata Direktur COP Ramadhani saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (25/2).
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Kenapa Orangutan terancam punah? Orangutan, spesies kera besar Asia yang unik, kini menghadapi ancaman kepunahan karena kehilangan habitat secara dramatis, pembunuhan ilegal, dan kebakaran hutan.
-
Apa yang membuat kondisi korban gigitan ular sangat parah? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (6/2). Rencananya, tim medis relawan dan dokter akan mengunjungi tiga korban gigitan ular yang kini kondisinya cukup parah.
-
Siapa yang menjadi korban gigitan ular berbisa? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak.
-
Siapa yang terkena gigitan ular Taipan? Saat berada di semak belukar, Kevin berhasil menangkap Taipan sepanjang 1,8 meter. Namun, saat ia memasukkannya ke dalam tas, ular itu terlepas dan menggigit ibu jarinya.
Dengan begitu, COP berharap, kepolisian terus mengusut kasus itu, meski tidak menutup kemungkinan bakal menemui kesulitan.
"Hasil autopsi ini sudah kita serahkan ke kepolisian. Kami harap bisa diusut tuntas, menangkap pelaku pembakar lahan," ujar Ramadhani.
Diterangkan Ramadhani, dari penelusuran dan penyisiran tim COP di lokasi kejadian lahan warga, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari hutan wanawisata PT Bontang Pupuk Kaltim, sekitar 200 meter di sekitar permukiman warga, ditemukan sarang lama orang utan.
"Lokasi kejadian terbakarnya orang utan itu masuk perlintasan pergerakan orang utan. Sarang lama itu, adalah tempat yang pernah ditinggali orang utan, kurang lebih selama sebulan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Bontang AKBP Hendra Kurniawan dihubungi terpisah menerangkan, penyidik masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi, selain nanti mempelajari hasil autopsi jasad orang utan.
"Sejauh ini, belum menemukan indikasi asal mula api di lokasi kejadian itu. Apakah sengaja dibakar, atau terbakar. Kita masih dalami dugaan-dugaan adanya unsur pidana," kata Hendra.
Diketahui, 3 orang utan betina yang terdiri dari orang utan dewasa usia 20 tahun, remaja usia 7 tahun dan bayi usia 6 bulan, tewas terpanggang usai lahan warga hangus terbakar, Sabtu (20/2) lalu. Peristiwa itu jadi sorotan pegiat lingkungan dan satwa di antaranya Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), World Wide Fund (WWF) for Nature Indonesia serta Centre Protection for Orangutan, meminta aparat mengusut hingga tuntas. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Update Kasus Kebakaran Gudang Elpiji di Bali, Korban Tewas Bertambah 2
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaSatu orang korban akibat kebakaran gudang gas elpiji bernama Purwanto (40) asal Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPabrik pakan ternak di Kota Bekasi terbakar, Jumat (1/11).
Baca SelengkapnyaPeristiwa gajah sumatera mati tersengat listrik ini bukan yang pertama. Pada Maret 2024, seekor gajah juga tewas disengat listrik.
Baca SelengkapnyaTiga unit rumah terbakar di Desa Marumpa, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Rabu (9/8) malam. Seorang nenek berusia 1 abad meninggal dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaTim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri turut dilibatkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran di PT Priscolin dan PT Jati Perkasa Nusantara
Baca SelengkapnyaPasien meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah total 12 orang dan satu pasien meninggal di RSUD Wangaya.
Baca SelengkapnyaBangkai-bangkai ular itu ditemukan di tempat yang dulunya rawa.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaPara korban juga mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade enam.
Baca Selengkapnya