Hasil autopsi jenazah maling amplifier keluar sepekan lagi
Merdeka.com - Tim forensik Markas Besar Kepolisian RI telah melakukan autopsi jenazah Muhammad Aljahra alias Zoya, tersangka pencurian amplifier yang tewas dibakar massa di Babelan, Kabupaten Bekasi. Hasil autopsi akan keluar sepekan kemudian.
"Tim dokter yang akan melakukan pemeriksaan dari hasil autopsi," kata Kanit Jatanras Polres Metro Bekasi, AKP Arif Budiyanto, Rabu (9/8).
Arif mengatakan, autopsi diperlukan untuk melengkapi berkas penyidikan terhadap para tersangka penghakiman massa. Kini sudah ada lima orang yang ditangkap, dua diantaranya SU (40) dan NA (39).
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
"Autopsi untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya almarhum MA," kata dia.
Seorang dokter dari tim forensik, dr Astri mengatakan, proses autopsi dilakukan di area makam, disaksikan oleh keluarga dan kuasa hukum keluarga. Ia memastikan tidak ada bagian tubuh dari jenazah dibawa.
"Hasilnya belum, mungkin sepekan lagi diketahui," ujarnya.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, autopsi dilakukan secara tertutup. Lokasi makam ditutup tenda dan dikelilingi terpal. Proses autopsi sendiri memakan waktu sekitar dua jam sejak pukul 11.00 WIB.
Muhammad Aljahra alias Zoya tewas dipukuli massa dan dibakar hidup-hidup di Kampung Muara Bakti, Babelan, karena melakukan pencurian sebuah amplifier di Musala AL-Hidayah di Kampung Cabang Empat, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (1/8) lalu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim forensik terlihat mengecek dari atas jembatan, melihat celah jembatan kemudian turun ke bawah jembatan.
Baca Selengkapnya3 Sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kita lanjutkan untuk pemeriksaan visum dan pemeriksaan diatom.
Baca SelengkapnyaArtinya, tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi semuanya sudah teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaAdapun pada tempat berkumpulnya peserta tawuran, diketahui terdapat 50 orang yang sudah berada di tempat tersebut.
Baca Selengkapnya4 orang taruna STIP sebagai tersangka mulai dari pelaku utama TRS dan tiga tersangka yang baru ditetapkan yakni FA, AKA dan WJP.
Baca Selengkapnya