Hasil Autopsi Mayat Dalam Kardus di Tabanan, Perempuan Tinggi Badan 145 Cm
Merdeka.com - Proses autopsi mayat ditemukan dalam kardus di Desa Megati, Kabupaten Tabanan, Bali, telah rampung. Hasilnya didapat mayat mengenaskan itu berjenis kelamin perempuan diperkirakan rasnya adalah mongoloid dan kemungkinan berasal dari Asia termasuk Indonesia. Sementara,untuk tinggi badannya adalah 145 cm.
"Pertama yang ditemukan adalah mayat seorang perempuan dengan perkiraan rasnya adalah mongoloid dengan perkiraan usia 28 sampai 40 tahun. Tidak ada ciri khusus lain yang ditemukan dan panjang atau tinggi badannya 145 cm," kata ahli Forensik RSUP Sanglah, dr Hengky di RSUP Sanglah Denpasar, Bali.
Sementara, untuk pakaian yang dikenakan adalah kaos lengan pendek berbahan katun berwarna hitam, namun logonya sudah pudar. Kemudian ada merek tertulis made in China dengan ukuran L.
-
Apa yang ditemukan di sekitar mayat? Selain fosil kerangka manusia, pada situs ini ditemukan juga banyak benda mengelilingi mayat-mayat tersebut. Keberadaan benda-benda misterius tersebut diyakini adalah hadiah untuk menemani mayat menjalani hidup setelah mati.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Selain itu, mayat juga memakai celana pendek bahan katun berwarna abu-abu bertuliskan public image LYT. Dan pada pinggang ada karet berwarna putih bertuliskan rochifi serta logo bontang dengan huruf EDS. Di tubuh korban juga ditemukan anting di rambut kepala sisi kiri dan bahannya dari plastik.
"Ini identifikasi yang kami lakukan. Jika ada masyarakat yang kehilangan dengan ciri-ciri yang disebutkan bisa menghubungi kami atau Polres Tabanan untuk menginformasikan siapa mayat ini," ujar Hengky.
Hengky juga menjelaskan, untuk luka-luka dan penyebab kematian. Pihaknya, belum bisa membeberkan. Karena data tersebut merupakan rahasia kedokteran dan untuk menjaga kepentingan penyidikan.
"Agar pelaku tidak bisa menggunakan informasi yang disebarkan yang nantinya digunakan sebagai alibi apabila memang ini tindakan kriminal," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kasatreskrim Polres Tabanan, AKP Decky Hendra Wijaya yang datang ke RSUP Sanglah Denpasar menjelaskan, bahwa kedatangannya untuk mengambil hasil autopsi yang dilakukan pihak RSUP Sanglah.
Saat ditanya, apakah mayat tersebut ada dugaan pembunuhan, pihaknya belum bisa membeberkannya. Karena masih menunggu hasil resmi dan penyidikan.
"Namun, dari hasilnya sudah diketahui bahwa mayat berjenis kelamin perempuan dengan perkiraan usia 28 hingga 40 tahun," ujarnya.
Autopsi dilakukan untuk melihat apakah ada luka atau tidak, kemudian umur dan tinggi badannya. Kemudian dilihat apakah ada kandungan racun atau tidak. Kini prosesnya masih mengambil sample DNA.
"Ini pengambilan sample dan masih diproses. Sample sudah untuk DNA ada atau tidak zat-zat kimia yang ada di tubuhnya. Kita ambil rumus DNA-nya kalau ada warga yang kehilangan bisa kita cocokan," ujarnya.
Seperti yang diketahui, warga di Megati Kelod, Kabupaten Tabanan, Bali, dihebohkan dengan penemuan mayat wanita di dalam kardus. Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.
Awalnya, mayat tersebut ditemukan Nyoman Dudi Astawa yang tengah menyabit rumput kebun miliknya. Saat menyabit rumput Nyoman mencium bau busuk dan setelah diperiksa melihat sebuah kardus dalam keadaan terikat dengan tali rafia warna hitam.
Selain itu, saat ditemukan kardus itu berada di bawah sandaran pinggir jalan dengan kedalaman 1,5 meter. Nyoman lalu memanggil tetangganya untuk sama-sama membuka kardus yang berbau busuk menyengat itu. Saat membuka kardus tersebut dengan sebatang bambu dilihat seperti paha manusia dan berbau menyengat dan akhirnya melaporkannya ke Polres Tabanan, Bali.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaIdentitas korban mutilasi yang ditemukan di sungai Desa Japanan, Jombang, Jumat (6/8) malam, masih misterius. Polisi baru mendapatkan sebagian ciri-cirinya.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi waktu kematian yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.
Baca SelengkapnyaKain putih diikat itu berisi foto wanita cantik dan daster.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaHal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca SelengkapnyaSeorang pencari rumput kaget menemukan mayat dalam kondisi busuk di bawah jembatan tol Ngawi
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, kondisi mayat dalam posisi terlentang dengan celana melorot.
Baca SelengkapnyaMayat perempuan dalam karung di Desa Bululasar, Kecamatan Pagu, Kediri diidetifikasi sebagai DL (20), warga Desa Bagle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri,
Baca Selengkapnya