Hasil autopsi, polisi temukan proyektil peluru dalam tubuh kader Gerindra
Merdeka.com - Polisi terus mengusut kasus tertembaknya kader Gerindra bernama Fernando Wowor yang melibatkan oknum anggota kepolisian dari Satuan Brimob Briptu AR. Dalam perkembangan terbaru kasus itu, polisi mendapati satu buah proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Trunoyudo mengatakan, proyektil tersebut nantinya akan diuji balistik untuk mengukur efek dan jenis peluru dari senjata api yang telah disita sebelumnya sebagai barang bukti.
"Kita mendapati perkembangan baru, ternyata ada proyektil senjata yang bersarang di tubuh korban. Ini masih kita lakukan uji terhadap proyektil tersebut," ucap Trunoyudo, di Mapolresta Bogor Kota, Selasa (23/1).
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa tugas utama Brimob Polri? Korps Brimob Polri bertugas menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
Dirinya menambahkan, polisi juga akan meminta pendapat dari saksi ahli terkait hasil visum atau autopsi terhadap jenazah korban. Polisi juga telah memeriksa rekaman kamera CCTV di lokasi kejadian untuk memperkuat barang bukti.
"Untuk hasil visum atau autopsi, nanti akan kita jadikan suatu bahan dan meminta pendapat ahli khususnya di bidang kedokteran," katanya.
Ia menyebut, sejauh ini kepolisian sudah bekerja optimal dan maraton untuk melakukan proses penyidikan. Dia memastikan, bahwa kasus itu akan ditangani secara profesional dan prosedural.
"Tentunya ada langkah-langkah yang prosesnya perlu memakan waktu dan kecermatan," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaPropam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaISESS Ingatkan Kepemilikan Senpi Ilegal Lebih Besar dari Pemerasan
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaPeluru nyasar menembus asbes ruangan dapur saat korban tengah memasak.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan legalitas belasan senpi itu diambil alih Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaHasilnya, Brigadir Setyo mengalami luka tembak di dada sebelah kiri, hingga jantung dan paru-paru
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menaruh harapan besar pada jajaran kepolisian dalam mengusut kasus ini.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, Setyo tewas lantaran tertembak pistolnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaKapolri juga meminta kapolda di seluruh Indonesia untuk melakukan pemantauan lebih ketat lagi pada anggotanya yang memegang senpi.
Baca Selengkapnya