Hasil Autopsi: Randi Ditembak dari Jauh, Peluru Menembus Ketiak Kiri ke Dada Kanan
Merdeka.com - Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap mahasiswa Universitas Halu Oleo, La Randi yang tewas saat demo di DPRD Sulawesi Tenggara. Dokter Raja Alfath Widya Iswara mengatakan, Randi tewas karena luka tembak.
Dia mengungkapkan luka yang diakibatkan peluru ini menembus masuk dari dada samping kiri dan keluar pada dada depan bagian kanan.
"Tembus, jalurnya panjang dan kedalamannya tak bisa kami ukur," ujar Raja Alfath Widya Iswara, Jumat (27/6).
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
Dia menjelaskan, ada organ dalam yang ikut rusak terkena terjangan peluru. Luka ini, mulai dari bagian paru-paru kanan hingga ke paru-pari kiri.
"Mengenai sedikit pembuluh darah, ada namanya media stinum, terletak di tengah paru-paru kanan dan paru-paru kiri," jelas Raja.
Jika melihat dari kaliber peluru, Raja Alfath menjelaskan mahasiswa tewas terkena peluru tajam. Namun, proyektil peluru tidak ditemukan saat berusaha dicari.
"Lebar luka pada dada kiri yakni 0,9 sentimeter, sementara lebar lubang dada kanan sekitar 2,1 sentimeter," tambahnya.
Randi Ditembak dari Jarak Jauh
Korban diduga ditembak dari jarak jauh saat kejadian. Proyektil peluru yang menembus tubuh korban tak didapatkan saat berusaha dikeluarkan.
Tim dokter yang menangani operasi korban di RS Abunawas Kendari, mengatakan korban diduga ditembak dari jarak jauh. Sebelum meninggal, korban mengalami pendarahan hebat di dalam paru-paru.
"Dari hasil autopsi, mahasiswa tewas mengalami luka pada pembungkus jantung. Selain itu, luka terlalu dalam sehingga belum bisa dihitung jaraknya," ujar tim dokter Abunawas Kendari.
Diketahui, La Randi (21) sesaat sebelum tertembak, bersama ratusan rekannya yang lain berusaha menduduki kantor DPRD Sulawesi Tenggara. Polisi kemudian mengeluarkan sejumlah tembakan peluru tajam dan gas air mata dari Kantor Bulog.
La Randi dan rekan-rekannya, sebelum tertembak berada di depan Kampus AMIK Catur Sakti Kendari. Saat itu, polisi yang mengejar La Randi dan kawan-kawan.
Setelah tertembak, La Randi dievakuasi rekan-rekannya dengan menggunakan mobil pikap bak terbuka menuju rumah sakit Dr Ismoyo Korem 143 Halu Oleo.
Setelah tiba di rumah sakit, La Randi sudah dalam kondisi tewas menurut keterangan Danrem 143 Halu Oleo, Kolonel Yustinus Nono.
Jenazah Randi tiba di kampung halamannya Jumat (27/9) sekitar pukul 06.00 Wita. Korban disambut dengan isak tangis keluarga yang menjemput mobil ambulans di Desa Larinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna.
Korban diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo (UHO), semester 7 angkatan tahun 2016.
Reporter: Ahmad Akbar Fua
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan itu sejalan dengan kondisi hasil rontgen kepala korban yang tidak ditemukan anak peluru dalam rongga kepala.
Baca SelengkapnyaTerkait masih bersarangnya peluru saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangunrejo, Desa Saradan
Baca SelengkapnyaTerkait kepemilikan sebilah pisau itu, menurutnya belum bisa diidentifikasi karena kebetulan ditemukan di lokasi kejadian
Baca SelengkapnyaDugaan bunuh diri itu setelah serangkaian penyelidikan dilakukan Polres Metro Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi jenazah anggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) telah keluar. Bripda IDF Tewas tertembak senjata rekannya sendiri.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi menyebut Ragil meninggal karena pendarahan hebat di bagian otak.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menyimpulkan dalam kasus ini, tidak ada tindak pidana.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan autopsi yang dilakukan oleh dokter ahli forensik Bhayangkara Jambi, Dokter Erni Situmorang, ternyata ditemukan sejumlah luka di tubuh AH.
Baca SelengkapnyaPisau itu salah satu barang bukti ditemukan polisi saat menggelar olah TKP kematian anak perwira TNI di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Baca Selengkapnya