Hasil jual ginjal, harta pemuda Majalaya ini malah digondol maling
Merdeka.com - Sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah kehilangan separuh ginjalnya, Ivan Sofyan juga kehilangan harta bendanya. Pemuda 18 tahun ini adalah korban sindikat jual beli organ tubuh yang baru saja dibongkar Bareskrim Mabes Polri.
Pemuda yang sudah diberi satu momongan ini mengingat kembali masa-masa suram pada Agustus 2015 lalu. Ivan memutuskan menjual ginjalnya setelah satu tahun lamanya berpikir keras, apakah harus rela kehilangan salah satu organ tubuhnya.
"Jadi dulu saya jual ginjal pas Agustus 2015. Saya dapat Rp 75 juta dari jual ginjal itu, saya dioperasi di Jakarta," ungkap Ivan warga Kampung Simpang, DesaWangi Sagara, Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung ini saat ditemui di kediamannya, Jumat (29/1).
-
Apa yang dikorbankan? Anak laki-laki dan perempuan menjadi sasaran pembunuhan ritual pada masa itu, namun karena sebagian besar korban adalah remaja, para peneliti kesulitan untuk menentukan jenis kelamin yang tepat.
-
Kenapa Ivan Gunawan tak khawatir kehilangan perhiasan? Namun, hal itu bukan masalah bagi Ivan Gunawan, karena ia menegaskan bahwa tidak ada barang yang terlalu disayangi. Bagi Ivan Gunawan, semua yang melekat pada tubuhnya hanyalah titipan dari Sang Maha Kuasa.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Kenapa Ivan Gunawan ingin menurunkan berat badan? Transformasi ini membuatnya lebih percaya diri dan dapat membeli pakaian dengan ukuran yang pas.
-
Apa yang diputuskan Ivan Gunawan? Ivan Gunawan dengan tulus ingin menyampaikan permohonan maaf sekaligus mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari peran sebagai pembawa acara Brownis, yang telah ia emban selama bertahun-tahun.
-
Apa yang dijual Indah? Indah memulai usaha sejak delapan tahun lalu, tepat ketika anaknya baru berusia 4 bulan. Di awal perjalanan bisnisnya, dia hanya mengolah 5 kilogram adonan setiap hari. Berawal dari penjualan di pinggir jalan, Indah tidak pernah menyerah meski kondisi dan lingkungan usahanya tidak selalu menguntungkan.
Sehari usai organ tubuhnya didonorkan dengan sistem cangkok, Ivan langsung membeli barang yang selama ini dibutuhkan mengingat dirinya merupakan pengantin baru. "Saya beli motor, televisi, emas 23 gram, playstation, dan sisa uangnya disimpan, peralatan rumah tangga," jelasnya.
Baru sehari menikmati hasil penjualan ginjalnya, Ivan dibuat kaget bukan kepalang. Rumah kontrakan yang ditinggal hanya beberapa jam dimasuki maling dan membawa sejumlah barang berharganya. "Semua diambil barang yang ada di dalam rumah termasuk emas," ujarnya.
Yang tersisa hanyalah uang tabungan Rp 11 juta. "Uang saya sisa Rp 11 juta lalu saya bayar utang sekitar Rp 3 juta sekian, dan sisanya saya hanya mengantongi Rp 7 juta," ungkapnya.
Sejak Agustus 2015 sampai Januari 2016 dia hanya mengandalkan uang Rp 7 juta untuk menghidupi istri dan satu anaknya yang masih balita. "Saya enggak kerja apa-apa. Badan masih terasa lemas. Jadi cuma ngandelin uang sisa saja," jelasnya.
Rona wajah penyesalan tetap terpancar jelas ketika dirinya sudah tidak memiliki satu ginjal. Dia menyarankan pada siapapun yang kondisinya sulit untuk tidak menjual organ tubuh.
"Lebih baik tidak dijual, sebesar apapun punya masalah, sebesar apapun punya utang. Mau menjual organ tubuh ginjal. Saya sarankan jangan. Tidak ada yang memperbolehkan organ tubuh. Itu dibawa perut ibu masa mau dijual. Saya menyesal. Saya terasa sakit sekarang," tandasnya.
Ivan merupakan korban jual beli organ tubuh yang baru saja dibongkar Mabes Polri. Polisi sudah menetapkan tersangka pada AG yang merupakan warga Majalaya dan dua warga lainnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beberapa peristiwa terkait laporan dugaan penyekapan dan penganiayaan yang sedang didalami Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaProsedur transplantasi organ tubuh tidak dilakukan secara transaksional.
Baca SelengkapnyaPemilik rumah terlihat menikmati menyiksa maling yang tertangkap.
Baca SelengkapnyaLima orang ditangkap Imigrasi Ponorogo,. Dua di antaranya bermaksud jual ginjal ke Kamboja.
Baca SelengkapnyaDagangan yang ia jual sepi pembeli hingga membuatnya memutar otak agar tetap bisa bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaDesakan pelaku menjual ginjal itu dikatakan korban saat diperiksa polisi terkait penyelidikan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO menjalani proses transplantasi ginjal di Kamboja pada 25 Juni 2023 atau satu bulan lalu.
Baca SelengkapnyaSalah satu dari mereka mengakui pernah terlibat dalam transaksi serupa pada masa lalu.
Baca SelengkapnyaBekerja sebagai pegawai lepas kantor notaris membuat modal politiknya amat terbatas
Baca Selengkapnya