Hasil memalak dipakai preman Yogyakarta bangun 18 masjid
Merdeka.com - Kehidupan preman di Yogyakarta sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat sekitarnya. Bahkan para tokoh-tokoh preman itu bergaul seperti masyarakat lainnya. Mahasiswa UGM Ulil Amri blusukan mengikuti para preman Yogyakarta ini untuk menyelesaikan skripsinya.
Preman di Yogyakarta tak selamanya bermusuhan dengan masyarakat. Menurut Ulil, tokoh preman yang dia teliti, banyak membantu masyarakat sekitarnya dengan memberikan bantuan bagi orang miskin hingga mendirikan rumah ibadah.
Dari pertemuannya dengan preman kondang saat penelitian, Ulil menghitung, seorang preman kelas atas bahkan bisa menyumbang untuk pembangunan rumah ibadah yang jumlahnya sampai 18 buah masjid. Bahkan masjid sumbangan preman kondang itu diresmikan oleh tokoh agama yang terkenal di Yogyakarta.
-
Apa yang dulu dikenal sebagai 'kampung preman'? Kampung Badran merupakan salah satu kampung padat penduduk di pusat kota Yogyakarta. Dulu kampung itu dikenal sebagai 'kampung preman'.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Apa yang dilakukan preman di tahun 1980an? Aksi premanisme, merampok, memalak, hingga kasus pelecehan seksual, selalu dikaitkan dengan Gali. Aksi mereka sudah sangat meresahkan masyarakat.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Kenapa Kampung Badran disebut 'kampung preman'? Dulu orang-orang Kampung Badran banyak yang tidak punya pekerjaan tapi akrab dengan kekerasan. Kebanyakan dari mereka merupakan pendatang yang datang dari desa lain.'Kalau waktu itu maling dari daerah lain pada kumpul di Badran. Maling dari Surabaya larinya ke Badran,' kaa Sutrisno dikutip dari kanal YouTube Paradoks.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
"Eratnya hubungan dan akrabnya dengan masyarakat, membuat preman ini bukan dianggap sebagai ancaman oleh masyarakat," kata Ulil. Lebih lanjut Ulil menjelaskan, padahal sebaik apa pun preman akan tetap menjadi ancaman tersendiri. Ancaman dan tindakan kriminal bisa muncul sewaktu-waktu.
Menurut Ulil, menyatunya kehidupan preman dan masyarakat itu bukanlah hal yang baru. Sejak zaman dulu, premanisme itu abadi, tidak akan bisa diberantas. Dalam penjelasan Ulil, dalam ranah sosial tinggal bagaimana masyarakat hidup dan mengakrabi mereka. "Kita adalah bagian dari kemanusiaan dan preman memiliki pandangan dan penilaian moral sendiri akan lingkungannya," ujarnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini dulunya jadi tempat rahasia bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda
Baca SelengkapnyaSama-sama punya kisah unik saat dibangun, simak perbandingan pendopo milik Irfan hakim dan Soimah!
Baca SelengkapnyaKebenaran bahwa masjid itu didirikan oleh pasukan Mataram masih diragukan.
Baca SelengkapnyaVideo persiapan menyambut Ramadan ini pun viral dan membuat warganet iri.
Baca SelengkapnyaDulu, kampung Prawirotaman pernah menjadi sentra batik
Baca SelengkapnyaSeorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMasjid itu sudah eksis bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaRamai proposal anggaran di desa capai angka 12 milyar, ternyata penipuan.
Baca SelengkapnyaPendiri masjid ini berpesan bahwa merusak masjid adalah hal tabu.
Baca SelengkapnyaRumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.
Baca Selengkapnya