Hasil Rekonstruksi Terungkap Penyebab Anggota TNI Dipukuli Tukang Parkir
Merdeka.com - Polda Metro Jaya telah menggelar rekonstruksi kasus pengeroyokan dua anggota TNI yakni Kapten Komarudin dan anggota Paspampres Pratu Rivonanda oleh tukang parkir di Pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (17/12) lalu.
Sebanyak 20 adegan direka ulang dilakukan oleh lima tersangka yakni Agus Pryantara, Suci Ramdani, Herianto Panjaitan alias Etek, Depi, dan Iwan Hutapea.
Dalam rekonstruksi terungkap fakta-fakta terkait pengeroyokan anggota TNI yang dipukul tukar parkir. Berikut ulasannya:
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
Tak Terima Motor Digeser
Dalam rekonstruksi, tersangka Herianto saat itu menggeser sepeda motor milik Kapten Komarudin. Kemudian, Komarudin yang melihat hal tersebut langsung menegur Herianto. Saat itulah terjadi cekcok antar keduanya.
"Adegan kelima, tersangka Herianto menghampiri motor milik korban dan langsung menggeser motor tersebut tanpa sepengetahuan korban (Kapten Komarudin). Adegan ke enam, korban menegur tersangka Herianto atas perbuatannya tersebut. Adegan ketujuh, tersangka Depi melihat terangka Herianto ditegur oleh korban," kata Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Sitohang saat memimpin rekontruksi.
Selanjutnya, tersangka Depi kemudian menghampiri dan memanggil tersangka Iwan Hutapea. Lantas, tersangka Iwan ikut menghampiri dan bertanya kepada tersangka Herianto.
Memukul Bagian Wajah
Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Sitohang memimpin rekontruksi tersebut. Dari rekonstruksi awal tersangka Iwan Hutapea memukul Kapten Komarudin pada bagian wajah.
"Karena ditegur, tersangka Iwan Hutapea memukul dengan menggunakan kepalan tangan ke arah wajah korban Kapten Komarudin," ujar Malvino..
Pada pemukulan itu, melintas anggota Paspampres Pratu Rivonanda. Rivonanda memarkirkan sepeda motornya lalu membantu Komarudin. "Pada adegan 13, korban Pratu Rivonanda datang mendekati tersangka Iwan Hutapea dan memukul dari belakang ke arah kepala hingga jatuh," ujarnya.
Tersangka Wanita Tidak Memukul
Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Sitohang mengatakan, tiga tersangka lainnya, yakni Suci Ramdani, Agus Priyantara, dan Depi mendekat ke arah korban. Kemudian ketiganya merangkul dan menarik badan Komarudin dari belakang.
Lebih lanjut terkait jumlah pukulan yang dilayangkan kepada Komarudin, Malvino mengaku masih didalami oleh pihaknya. "Masih didalami ya (jumlah pukulan)," ujar Malvino.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enteng tangan, sosoknya tak segan memukul seorang tukang parkir.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI berinisial DK kaget tiba-tiba dipukul ormas saat lagi asyik ngopi.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaAnggota Brimob diduga lepas tanggung jawab karena hanya bayar biara pengobatan 2 juta. Sementara luka korban sangat serius.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta memeriksa sebanyak 14 prajurit dari berbagai kesatuan terkait aksi pengeroyokan terhadap empat warga sipil di depan Polres Metro Jakpus
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian itu, pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat 3. Dia terancam hukuman 7 tahun penjara
Baca SelengkapnyaPria berseragam TNI viral terlibat keributan dengan sopir mobil katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Baca Selengkapnya