Hasil tes DNA, 1 dari 3 bocah korban penyekapan di Makassar anak tersangka
Merdeka.com - Polisi telah mendapatkan hasil pemeriksaan DNA tersangka dan korban dalam kasus penyekapan anak di Ruko Blok FF, Panakkukang, Makassar. Hasilnya, tersangka hanya memiliki kesamaan DNA dengan satu korban.
Enam orang yang diperiksa adalah tersangka Meilania Detaly Dasilva (31), tiga bocah korban penyekapan Ow alias Aw (11), Us alias F (5) dan Dv (2,5) serta satu pasangan suami istri, ZAM (30) dan SA (29).
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, dari pemeriksaan darah dan rongga mulut, dipastikan hanya satu anak kandung tersangka yakni Ow.
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang ditetapkan tersangka oleh KPK? Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus Harun Masiku.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
"Hanya Ow anak kandung pelaku, dua lainnya bukan. Sementara yang anak ketiga bernama Dv dipastikan anak dari pasangan ZAM dan SA. Lalu yang anak kedua perempuan Us alias F belum diketahui pasti siapa orang tuanya. Soal anak F ini, kita berkoordinasikan dengan tim P2TP2A atau Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, untuk menginformasikan ke publik agar segera diketahui siapa orang tua kandung anak F ini," kata Wirdhanto Hadicaksono di Makassar, Kamis (11/10).
Hasil pemeriksaan DNA ini, tidak mempengaruhi penyidikan yang berjalan. Kata Wirdhanto, hasil pemeriksaan hanya terkait status anak-anak tersebut.
Sementara terkait dugaan adanya unsur perdagangan orang, polisi hingga kini belum menemukan alat bukti ke arah itu.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa penyekapan tiga bocah ini dilakukan Memei terjadi Minggu (16/9). Kasus terbongkar setelah tiga bocah kabur dari ruko tempatnya disekap, dengan merusak gembok pintu ruko menggunakan besi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada empat bayi dilahirkan di hari yang sama, pada saat kejadian balita MS tertukar di RS Islam Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca SelengkapnyaHal ini dipastikan setelah dilakukan tes DNA yang dilaksanakan oleh Pusat Dokter Kesehatan (Pusdokkes) Polri.
Baca SelengkapnyaSaat ini keempat anak telah disemayamkan di TPU Perigi Bedahan, Kelurahan Bedahan.
Baca SelengkapnyaMotif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaKedua belah pihak telah sepakat membuat rumah bersama di Polres Bogor untuk proses adaptasi anak.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit (RS) Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menemukan titik terang.
Baca Selengkapnyapolisi langsung lakukan penangkapan. Hasil pemeriksaan tubuh korban mengalami kekerasan fisik.
Baca SelengkapnyaPolisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pengecekan TKP yang ke 5.
Baca Selengkapnya