Hasil Tes Kejiwaan, Pelaku Mutilasi di Malang Tutupi Kejadian Sebenarnya
Merdeka.com - Hasil tes kejiwaan terhadap pelaku mutilasi, Sugeng Santoso (49) berkesimpulan bahwa pelaku secara sadar dan normal melakukan perbuatannya. Bahkan selama wawancara, pelaku juga berusaha menutupi kejadian yang sebenarnya.
"Saat dilakukan wawancara pelaku masih menutupi kejadian sebenarnya. Namun saat melakukan perbuatannya pelaku dalam keadaan sadar dan normal, dan tidak sedang dalam kondisi gangguan skizofrenia," kata AKBP Asfuri, Kapolres Malang Kota, Senin (20/5).
Pelaku mengarang sebuah skenario cerita guna menjawab orang di sekitarnya yang akan menanyakan perbuatannya. Cerita itu dapat disampaikan secara runtut, walaupun gagal meyakinkan banyak orang.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Pelaku bisa bercerita semua proses kejadian yang artinya cerita tersebut didesain sedemikian rupa untuk orang-orang yang bertanya tentang kejadian tersebut. Serta pelaku memahami efek atau resiko dari perilaku tersebut," tegasnya.
Sugeng ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dan mutilasi atas korbannya. Sejumlah bukti menunjukkan, pelaku membunuh korbannya terlebih dahulu sebelum memotong-motong menjadi beberapa bagian.
Bukti dan fakta terbaru menyatakan, pelaku terlebih dahulu membunuh korban dengan cara digorok, sebelum dimutilasi. Pembunuhan dilakukan di sekitar tangga, sebelum dilakukan mutilasi di kamar mandi.
Pengakuan tersebut diperkuat dengan ditemukan darah segar di sekitar tangga, yang berarti korban dibunuh saat masih hidup. Pengakuan itu berbeda dengan yang sebelumnya, kalau korban dimutilasi tiga hari setelah meninggal dunia karena sakit.
Fakta dan bukti tersebut juga berbeda dengan pengakuan sebelumnya, yang menyatakan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia sebelum dimutilasi menjadi 6 bagian.
Atas perbuatannya Sugeng yang pernah memotong lidah pasangannya itu diancam pasal 338 KUH Pidana tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pemuda mengaku sebagai pengemudi ojol viral di media sosial. Dia menyebut dirinya menjadi korban begal, namun cerita berbeda diungkap polisi.
Baca SelengkapnyaMeski telah diamankan polisi, keterangan terduga pelaku masih berubah-ubah.
Baca SelengkapnyaPelaku yang berboncengan kemudian mendahului korban dari kiri
Baca SelengkapnyaSuami mutilasi istri dan dagingnya ditawarkan ke tetangga
Baca SelengkapnyaKondisi Terbaru Tarsum Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis saat Diperiksa Dokter Jiwa
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaPolisi melibatkan tim ahli kejiwaan untuk memeriksa kondisi tersangka di Bandung, kemudian hasilnya baru diketahui bahwa tersangka dalam kondisi ODGJ.
Baca SelengkapnyaAkmal menjelaskan bahwa TR memang ditempatkan di ruang tahanan isolasi sendiri dan tidak tidak digabung dengan tahanan lainnya.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual atau pencabulan yang diduga dilakukan oleh ayah tiri korban yang berprofesi sebagai polisi di Surabaya dibongkar nenek korban.
Baca SelengkapnyaKasus Gadis Keterbelakangan Mental Diperkosa 8 Pemuda, Pengacara Terlapor Ungkap Fakta Mengejutkan
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.
Baca Selengkapnya