Hasil tes noda darah di rumah Angeline mengarah ke beberapa orang
Merdeka.com - Hasil tes noda darah ditemukan dalam kamar tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tei Andamai, dan ibu angkat Angeline sekaligus tersangka penelantaran anak, Margriet Christina Megawe, sudah dikirim dari Lab Forensik Mabes Polri. Polisi memastikan percikan darah itu milik manusia dan bukan darah hewan seperti anjing, kucing atau ayam.
Hal ini dipastikan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Hery Wiyanto, Sabtu (27/6). Menurut dia, sudah teridentifikasi itu adalah percikan darah manusia dan sudah ditemukan siapa pemilik beserta jenis kelaminnya.
"Pastinya di dalam rumah itu ada laki dan perempuan. Belum ada laporan itu darah siapa, tetapi secara profil itu darah dari salah satu penghuni rumah saat itu," kata Hery.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Namun, Hery enggan mempertegas darah siapa itu. "Di dalam rumah itu hanya ada mereka. Sudah dipastikan darah dari profil perempuan ataupun laki-laki. Masih proses pendalaman terhadap pemilik darah tersebut," ucap Hery.
Sementara itu, sumber di Polda Bali mengatakan kalau darah dalam percikan kecil ditemukan tim INAFIS, ternyata adalah darah perempuan. Maksudnya adalah, darah itu dari salah satu perempuan yang ada di rumah itu selain Angeline.
"Kalau darah Angeline itu pasti. Tetapi ada temuan lain bahwa ada darah lain selain milik Angeline. Karenanya, semua yang pernah masuk ke rumah itu pasca hilangnya Angeline diambil sampel darahnya," tutur sumber ini.
Sebelumnya sempat diberitakan kalau sampel darah salah satu anak kandung Margriet, Christina, tidak jadi diambil lantaran sempat dianggap tidak perlu. Tetapi kemudian darahnya jadi diambil bersamaan saat kakaknya, Yvonne, juga diambil sampel darahnya di RS Bhayangkara, Kamis lalu.
"Ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan percikan darah tersebut adalah milik dari salah satunya. M atau Iy atau Ch," tutup sumber ini. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca SelengkapnyaPolisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaPenyidikan dilakukan secara scientific crime investigation yang melibatkan interprofesi.
Baca SelengkapnyaAnjing yang dinyatakan bebas observasi penyakit rabies oleh dinas berwenang dikategorikan sebagai anjing yang sehat.
Baca SelengkapnyaPenemuan bermula dari kecurigaan warga yang melihat rumah tersebut seperti tidak ada penghuninya.
Baca SelengkapnyaTim dokter bekerja untuk mengidentifikasi identitas jasad, penyebab kematian dan memprofiling riwayat medis.
Baca Selengkapnya"Kita bisa nanti mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan yang ada di tulisan nantinya sebagai bukti pendukung."
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian tujuh jenazah masih dalam penyelidikan polisi.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 216 barang bukti yang dikumpulkan penyidik selama dua tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaAntraks tidak mudah hilang dari daerah yang pernah terinfeksi
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan dupa dan senter saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.
Baca Selengkapnya