Hasil Tes PCR di Bandara Soetta Bisa Keluar 3 Jam, Ini Syaratnya
Merdeka.com - Hasil tes real time polymerase chain reaction (RT-PCR) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), kini dapat diketahui dalam 3 jam setelah pengambilan sampel. Namun, tidak semua calon penumpang dapat menikmati layanan ini.
Manajer Area Farmalab Bandara Soetta Yufaiza menjelaskan, layanan pemeriksaan sampel terbaru ini lebih cepat daripada layanan sebelumnya, yakni 1x24 jam. Namun, layanan baru ini hanya untuk calon penumpang dengan kriteria tertentu, salah satunya dengan keperluan mendesak.
"Layanan baru untuk PCR di AHC Bandara Soetta, dengan hasil 3 jam sejak pengambilan sampel khusus bagi penumpang yang telah memiliki tiket penerbangan di hari yang sama," kata Yufaiza, Senin (25/10).
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
-
Kapan tes dilakukan? Melansir dari NewScientist, Jumat (22/11), beberapa tes itu dilakukan di Bumi, sekali sebelum misi dan dua kali setelahnya. Sementara sisanya, dilakukan selama mereka berada di ISS, baik di awal maupun akhir misi.
-
Dimana teknologi ini diuji coba? Dalam penelitian mereka menyebutkan bahwa sinyal WiFi dapat mengintip ruangan-ruangan melalui dinding. Ketika ruangan tersebut menangkap sinyal WiFi lalu akan muncul huruf alfabet berbentuk 3D. Namun, teknologi ini masih dalam tahap uji coba untuk bisa sampai mengintip ke dalam isi rumah-rumah pribadi masyarakat.
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Dimana tes kesehatan dilaksanakan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Kapan sampel digunakan dalam penelitian? Kegiatan penelitian pada dasarnya tidak selalu membutuhkan sampel, sebab peneliti bisa melakukan survei dan mendapatkan data dari keseluruhan objek penelitian (populasi). Namun, ada beberapa kondisi yang membuat penelitian perlu mengambil sampel dari keseluruhan populasi, di antaranya; 1. Ukuran populasi terlalu besar 2. Efisiensi biaya 3. Efisiensi waktu 4. Efisiensi sumber daya 5. Penelitian tidak memungkinkan untuk menggunakan populasi.
Dia menyebutkan, layanan dengan hasil setelah 3 jam ini untuk pemeriksaan di area drive thru. Persyaratannya, calon penumpang wajib mempunyai tiket terbang pada hari yang sama di atas 6 jam.
Tarif layanan tes PCR dengan hasil 3 jam ini tidak berbeda dengan pemeriksaan reguler atau dengan hasil 1x24 jam. "Harganya sama seperti yang reguler untuk yang hasil 3 jam ini Rp495 ribu," kata Yufaiza.
Dia juga mengimbau agar para calon penumpang yang memiliki tiket penerbangan di hari yang sama dengan keperluan mendesak, agar datang minimal 6 jam sebelum waktu keberangkatan.
"Untuk penumpang yang PCR di Bandara (Soetta) sebaiknya datang 6 jam sebelum terbang," ucap dia.
Sebagai informasi, mulai 24 Oktober 2021, penumpang pesawat diwajibkan membawa hasil negatif RT-PCR yang sampelnya diambil maksimal 2x24 jam serta surat vaksin Covid-19 minimal dosis pertama. Hal itu sesuai Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 88/2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi Covid-19.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seperti terjadi antrean panjang di pintu 4E, check in conter maskapai Citilink di Terminal 3 Bandara Soetta pada Jumat malam.
Baca SelengkapnyaUji coba layanan bus TransJakarta diperpanjang setelah berjalan dua pekan.
Baca SelengkapnyaLayanan fast track dalam beberapa tahun terakhir baru diterapkan bagi jemaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaDaftar bandara tersibuk di tempat kedua dan ketiga pada April 2024 menurut OAG, yaitu Bandara Changi (Singapura) dan Bandara Suvarnabhumi (Thailand).
Baca SelengkapnyaUji coba pertama ini sudah dilakukan sejak 5 Juli 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaPantauan merdeka.com terjadi penumpukan penumpang di Stasiun LRT Jatibening Baru, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaUji coba KCJB untuk masyarakat umum berlangsung selama 15 hari, terhitung tanggal 15 hingga 30 September.
Baca SelengkapnyaNantinya, tarif LRT direncanakan berkisar Rp 20.000- 25.000. Dengan hitungan satu kilometer pertama Rp5.000, dan per satu kilometer berikutnya dipatok Rp700.
Baca SelengkapnyaUji coba operasional terbatas akan segera dilakukan kembali ketika hasilnya sudah seperti yang diharapkan.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca Selengkapnya