Hasyim Muzadi beberkan kelemahan pemerintah tangkal paham ISIS
Merdeka.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) KH Hasyim Muzadi membeberkan beberapa kendala yang dialami pemerintah Jokowi-JK, terkait penanggulangan gerakan radikalisme termasuk gerakan ISIS yang sudah menjadi ancaman di Indonesia. Kendala dan kesulitan yang pertama menurut Hasyim adalah soal kewaspadaan nasional.
"Penangkalan terorisme pada radikalisme baru pada hilir bukan pada hulu. Hulunya sama sekali tidak tersentuh sehingga harus bersama ulama berkualitas dan harus dilindungi. Ngajinya orang-orang keras gurunya jauh-jauh dari sana, dari Yaman, Sudan dan lain-lainya. Coba ngaji dengan kyai dekat-dekat, karena NU dan Muhammadiyah produk made in Indonesia," kata Hasyim dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pemantapan Sinergi Pencegahan dan Penanggulangan Pergerakan ISIS di di Gedung Ghradika Bhakti Pradja Kompleks Pemprov Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/4).
Kemudian, kendala yang kedua menurut KH Hasyim, tugas untuk menangkal dan menangani radikalisme tidak hanya tugas dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Namun, juga tugas dari para ulama dan umarok yang ada di Indonesia.
-
Apa definisi terorisme menurut UU 5/2018? Sementara, menurut pasal 1 angka 2 perpu 1/2002 UU 5/2018, terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas serta menimbulkan korban yang bersifat massal.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa ketua Pemuda Pancasila Semarang? Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Semarang Ali Imron bersama Wisnu akhirnya mengajukan permintaan maaf di hadapan warga.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
"Kedua, saya mau bukan polisi yang mengantisipasi dan mencegah tumbuhnya radikalisme di Indonesia karena polisi kalah dalil sama mereka. Harus diatur juga dalam manajerial tidak dilepas sendiri-sendiri tugas dari para ulama dan umarok untuk mengantisipasi munculnya gerakan radikalime," tuturnya.
Selanjutnya, di Indonesia sendiri belum adanya undang-undang yang bisa menangkal gerakan radikalisme dari hulu sampai ke hilir. KH Hasyim mencontohkan, jika di Malaysia, memiliki National Security Act (NSA) namun di Indonesia sama sekali belum ada payung hukumnya.
"Ketiga kita belum punya UU yang bisa menangkal di hulu sampai ke hilir. Kalau di Malaysia, mereka mempunyai Nasional Security Act. Kita nggak, kalau menangani ngawur tok," ungkapnya.
Di sisi lain, lanjut dia, penegak hukum tidak bisa sembarangan menangani orang-orang yang terlibat paham radikalisme tanpa ada payung hukum. Sebab hal itu bisa bersinggungan langsung dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Selain itu, negara kita dalam hal ini pemerintah tidak mudah memberikan pernyataan lewat media. Tapi di tempat kita keuntungan media ya di pemilik saham atau pemilik pengusaha TV. Makanya saya kalau diundang kadang tidak mau ditarungke dengan arek-arek cilik-cilik. Kemarin kalau ada ISIS kemarin saja saya datang," paparnya.
Hasyim Muzadi melanjutkan, lemahnya pemerintah terhadap intervensi asing dalam berbagai bidang saat ini juga menjadi salah satu faktor persoalan menumpas paham radikalisme.Dia berharap ulama dan umarok secara proaktif ikut dilibatkan dalam penanggulangan gerakan radikalisme terutama ISIS di Indonesia.
"Ulama kita yang sebenarnya harus diikutkan cawe-cawe tidak diikutkan. Para ulama harus dilengkapi dengan informasi utuh terhadap perkembangan radikalisme. Mereka tidak diberitahu soal ISIS, akhirnya mereka tenang-tenang saja," pungkasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku sempat enggan wawancara dengan media internasional selama 3,5 tahun saat memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaEddy menegaskan, kehidupan masyarakat tidak boleh bertentangan dengan ideologi bangsa.
Baca SelengkapnyaTrubus khawatir, sikap FPI yang penuh kontroversi akan kembali muncul jika AMIN menang
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung rusaknya pemerintahan, karena ulama yang rusak.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan menyinggung aturan hukum yang bisa diubah semena-mena.
Baca SelengkapnyaMahfud akan menata hukum akan negara Indonesia kembali dalam keadaan baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku akan membangun komunikasi dengan semua pihak untuk menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat.
Baca Selengkapnya