Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hati-hati pasang status malah menjadi kasus

Hati-hati pasang status malah menjadi kasus facebook Florence Sihombing. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Nama Florence Sihombing, mahasiswi S2 Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) ramai dibicarakan pada Kamis (29/8) kemarin. Mahasiswi ini menjadi bulan-bulanan di media sosial setelah dia menuliskan kalimat kasar terhadap warga Yogyakarta di Path.

Bahkan, karena ulahnya tersebut, mahasiswi Batak ini dilaporkan ke Polda DIY oleh LSM Jangan Khianati Suara Rakyat (Jati Sura) dituding melanggar UU ITE No 11 tahun 2008 terkait penghinaan dan pencemaran nama baik dan provokasi mengkampanyekan kebencian.

Menyikapi kasus yang dialami Florence, sosiolog Musni Umar mengatakan, tidak sebaiknya seorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi melakukan hal tersebut. Menurutnya, kejadian ini mencontohkan jika pendidikan tinggi tidak menjamin seseorang dapat dengan arif menyampaikan pandangannya.

"Seharusnya dia sudah dewasa sudah matang, apa yang dilakukannya dapat terlibat kasus hukum, bisa dijerat pencemaran nama baik UU ITE," kata Musni saat dihubungi merdeka.com, Kamis (29/8).

Musni menambahkan, kebebasan orang dalam menyuarakan pendapatnya saat ini merupakan kebebasan yang sudah kebablasan. Dia mengatakan, kebebasan yang didapatkan sesudah era reformasi membuat orang dengan mudah mengeluarkan pendapatnya sebebas mungkin.

"Apa pun yang kita tuangkan dalam tulisan, hal yang lebih jernih sekarang mulai hilang karena kita tengah menghadapi transisi dari masa yang sangat otoriter ke masa reformasi, jadi kebebasan menjadi kebablasan," ujarnya.

Menurutnya, Florence yang tinggal dan belajar dan belajar di Yogyakarta harus mengerti budaya masyarakat kota pelajar tersebut. Menurutnya, tidak hanya di Yogya, di setiap kota yang ditinggali, seseorang harus menghormati adat dan budaya setempat.

"Dia tinggal di Yogya, seharusnya bisa paham tinggi budaya, khususnya adat Jawa, tersentuh perasaan bukan orang Yogya saja tapi seluruh orang Indonesia," katanya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kampanye Akbar di Yogyakarta, Ganjar Singgung Adab dan Etika
Kampanye Akbar di Yogyakarta, Ganjar Singgung Adab dan Etika

Pendidikan bukan hanya sekadar pintar-pintaran, tapi pendidikan itu juga mengajarkan adab dan etika..

Baca Selengkapnya
Akan Merantau untuk Kuliah, Momen Orang Tua Beri Nasihat ke Anaknya Ini Bikin Haru
Akan Merantau untuk Kuliah, Momen Orang Tua Beri Nasihat ke Anaknya Ini Bikin Haru

Kedua orang tuanya tampak memberikan wejangan yang bermanfaat untuk sang anak yang akan merantau kuliah.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Pendidikan di Indonesia, Anak SMA Diminta Sebut Nama Negara di Eropa Malah Jawab Garut
Potret Miris Pendidikan di Indonesia, Anak SMA Diminta Sebut Nama Negara di Eropa Malah Jawab Garut

Ditanya soal negara Eropa, jawaban mereka begitu memprihatinkan.

Baca Selengkapnya
Video Tugas Sekolah Anak SMP untuk Wawancara Bule Ini Viral, Tuai Pujian
Video Tugas Sekolah Anak SMP untuk Wawancara Bule Ini Viral, Tuai Pujian

Guru Bahasa Inggris memberi tugas untuk mewawancarai bule yang mereka temui di tempat wisata.

Baca Selengkapnya
Ijal Papua Jago Bahasa Sunda Ternyata Sejak SMP Tinggal di Bandung, 'Ngomong Papua Canggung'
Ijal Papua Jago Bahasa Sunda Ternyata Sejak SMP Tinggal di Bandung, 'Ngomong Papua Canggung'

Pace Ijal merupakan warga Wamena yang lama tinggal di Bandung.

Baca Selengkapnya
Unik Jadi Sorotan, Mahasiswa UGM Wajib Pakai Bahasa Daerah saat Presentasi Mata Kuliah ini
Unik Jadi Sorotan, Mahasiswa UGM Wajib Pakai Bahasa Daerah saat Presentasi Mata Kuliah ini

Cara unik dilakukan Dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan wajibkan Mahasiswa presentasi pakai Bahasa Daerah.

Baca Selengkapnya
Cara Mempersiapkan Mahasiswa Sebelum Merantau Kuliah di Luar Kota
Cara Mempersiapkan Mahasiswa Sebelum Merantau Kuliah di Luar Kota

Bagi mahasiswa yang mulai merantau ke luar kota, persiapan yang dilakukan bisa dipersiapkan sejak awal.

Baca Selengkapnya
Menilik Kehidupan Mahasiswa Perantau di Jakarta, Alami Culture Shock dan Biaya Hidup Tinggi
Menilik Kehidupan Mahasiswa Perantau di Jakarta, Alami Culture Shock dan Biaya Hidup Tinggi

Mahasiswa perantauan harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk bisa bertahan di Jakarta

Baca Selengkapnya