Hati-hati pasang status malah menjadi kasus
Merdeka.com - Nama Florence Sihombing, mahasiswi S2 Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) ramai dibicarakan pada Kamis (29/8) kemarin. Mahasiswi ini menjadi bulan-bulanan di media sosial setelah dia menuliskan kalimat kasar terhadap warga Yogyakarta di Path.
Bahkan, karena ulahnya tersebut, mahasiswi Batak ini dilaporkan ke Polda DIY oleh LSM Jangan Khianati Suara Rakyat (Jati Sura) dituding melanggar UU ITE No 11 tahun 2008 terkait penghinaan dan pencemaran nama baik dan provokasi mengkampanyekan kebencian.
Menyikapi kasus yang dialami Florence, sosiolog Musni Umar mengatakan, tidak sebaiknya seorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi melakukan hal tersebut. Menurutnya, kejadian ini mencontohkan jika pendidikan tinggi tidak menjamin seseorang dapat dengan arif menyampaikan pandangannya.
-
Kenapa Duta memilih tinggal di Yogyakarta? Saat itu, nama Duta sebagai vokalis dari band Sheila On 7 sudah sangat terkenal. Meskipun sudah terkenal,, Duta masih memilih untuk tinggal di Yogyakarta daripada di Jakarta.
-
Kenapa Soimah memilih tinggal di Yogyakarta? Alasannya untuk tinggal di sana adalah karena keinginan untuk hidup dengan kedamaian.
-
Dimana letak Yogyakarta? Yogyakarta terletak di Pulau Jawa, Indonesia, dan dikenal sebagai pusat budaya dan seni Jawa.
-
Bagaimana Yogya menjaga budaya? Melalui berbagai upaya pelestarian budaya, seperti pertunjukan seni tradisional, kerajinan tangan, dan pendidikan budaya, Yogyakarta mampu menjaga warisan budayanya.
-
Siapa yang pergi ke Yogyakarta? Ria Ricis Hanya Bersama Moana Perjalanan udara keponakan online yang disayangi netizen berlangsung tanpa kehadiran sang ayah, kabarnya ia ditemani oleh suster pengasuhnya.
-
Siapa yang harus belajar? Orang bijak belajar ketika mereka bisa. Orang bodoh belajar ketika mereka terpaksa.
"Seharusnya dia sudah dewasa sudah matang, apa yang dilakukannya dapat terlibat kasus hukum, bisa dijerat pencemaran nama baik UU ITE," kata Musni saat dihubungi merdeka.com, Kamis (29/8).
Musni menambahkan, kebebasan orang dalam menyuarakan pendapatnya saat ini merupakan kebebasan yang sudah kebablasan. Dia mengatakan, kebebasan yang didapatkan sesudah era reformasi membuat orang dengan mudah mengeluarkan pendapatnya sebebas mungkin.
"Apa pun yang kita tuangkan dalam tulisan, hal yang lebih jernih sekarang mulai hilang karena kita tengah menghadapi transisi dari masa yang sangat otoriter ke masa reformasi, jadi kebebasan menjadi kebablasan," ujarnya.
Menurutnya, Florence yang tinggal dan belajar dan belajar di Yogyakarta harus mengerti budaya masyarakat kota pelajar tersebut. Menurutnya, tidak hanya di Yogya, di setiap kota yang ditinggali, seseorang harus menghormati adat dan budaya setempat.
"Dia tinggal di Yogya, seharusnya bisa paham tinggi budaya, khususnya adat Jawa, tersentuh perasaan bukan orang Yogya saja tapi seluruh orang Indonesia," katanya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendidikan bukan hanya sekadar pintar-pintaran, tapi pendidikan itu juga mengajarkan adab dan etika..
Baca SelengkapnyaKedua orang tuanya tampak memberikan wejangan yang bermanfaat untuk sang anak yang akan merantau kuliah.
Baca SelengkapnyaDitanya soal negara Eropa, jawaban mereka begitu memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaGuru Bahasa Inggris memberi tugas untuk mewawancarai bule yang mereka temui di tempat wisata.
Baca SelengkapnyaPace Ijal merupakan warga Wamena yang lama tinggal di Bandung.
Baca SelengkapnyaCara unik dilakukan Dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan wajibkan Mahasiswa presentasi pakai Bahasa Daerah.
Baca SelengkapnyaBagi mahasiswa yang mulai merantau ke luar kota, persiapan yang dilakukan bisa dipersiapkan sejak awal.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata Barudak Bandung menggunakan bahasa Sunda yang super lucu.
Baca Selengkapnya