Hati-hati, penipuan agen perjalanan kursi fiktif naik haji
Merdeka.com - Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan penipuan calon jemaah haji. Penipuan tersebut bermodus dengan memberikan nomor antrean fiktif kepada korbannya.
Menurut Kepala Subdirektorat Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Fadli Widianto, laporan mengenai penipuan tersebut dibuat oleh seorang ibu dan anaknya.
"Jadi waktu itu seorang ibu dan anaknya itu menyetor uang sebesar USD 8.000 ke PT A," ujar Fadli di Jakarta, Rabu (2/9).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Menurut Fadli, dua orang yang belum disebutkan nama dan inisialnya ini berencana untuk naik haji pada tahun pertama pembayaran, yakni 2014. Janji tinggal janji, keduanya pun tak kunjung berangkat, malah dijanjikan untuk berangkat tahun depan.
"Lalu korban diberikan nomor kursi (antrean). Setelah dicek di Kementerian Agama ternyata nomornya tersebut fiktif," kata Fadli.
Saat ini, polisi tengah mengusut kasus penipuan calon haji ini. Sementara itu, pihak PT A pun belum dimintai keterangan.
"Kasusnya masih ditangani Subdit Keamanan Negara. Untuk terlapornya belum diperiksa," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.
Baca SelengkapnyaAparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Baca SelengkapnyaBanyak orang Indonesia yang terjebak janji manis travel atau pihak tertentu yang menawarkan haji furoda.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaIni tips memilih Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang benar agar tidak terjebak
Baca SelengkapnyaKonsul Jenderal RI Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaKJRI Jeddah Cari Rombongan Jemaah Korban Penipuan Selebgram Penjual Visa Haji Palsu
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk berhati-hati jika ada yang menawarkan berangkat haji dengan harga yang cukup mahal dan hanya dibekali visa ziarah.
Baca SelengkapnyaKelima jemaah asal embarkasi Surabaya tersebut diamankan lantaran menggunakan jasa pendorong kursi roda ilegal.
Baca Selengkapnya37 WNI itu diamankan petugas saat hendak keluar hotel di Madinah.
Baca SelengkapnyaSejumlah calon haji didatangi oknum yang mengaku dari Kemenag Pamekasan. Mereka mengaku bisa memberangkatkan calon haji lebih cepat dari waktu seharusnya.
Baca SelengkapnyaJaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya