Hati-hati penipuan modus baru, kode undian via SMS operator seluler
Merdeka.com - Beragam jurus dikeluarkan pelaku penipuan untuk melancarkan aksi tipu-tipu mereka. Modus teranyar, pelaku mengirimkan pesan singkat atau SMS yang seolah-olah berasal dari operator seluler dan menyebut pemilik nomor handphone memenangkan sebuah undian.
Tak tanggung-tanggung, undian tersebut diklaim pelaku penipuan diselenggarakan oleh si pihak operator seluler.
Seperti yang dialami Ferdi, salah satu pegawai swasta ini mengaku mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai operator seluler kartu SIM yang dia gunakan. Dalam kasus ini, dia merupakan pelanggan operator XL Axiata.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Apa modus penipuan yang terjadi di BRI? Adapun salah satu modusnya adalah melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong yang membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
"Saya dapat telepon dari seseorang yang mengaku operator XL. Dia bilang saya menang undian pulsa sebesar Rp 500.000. Nantinya, pihak XL akan mengirimkan semacam kode rahasia untuk masuk ke dalam undian tersebut," terang Ferdi kepada merdeka.com, Selasa (30/5).
Namun, lanjut Ferdi, untuk mencairkan undian tersebut, Ferdi diharuskan mengisi pulsa sebesar Rp 200.000 terlebih dahulu.
"Alasannya ya itu persyaratannya. Makanya, dia bilang bakal ada SMS kode rahasia buat login ke undian itulah dia bilangnya."
Benar saja. Tak lama berselang, Ferdi mendapatkan pesan singkat berisi sebuah kata sandi rahasia. "Pengirimnya XL-Axiata. Yo percaya dong kan jadinya."
Berikut bunyi pesan singkat yang diterima Ferdi:
'Kata sandi ini bersifat rahasia dan jangan pernah berikan kepada siapa pun. Silahkan masukan .... (kata sandi 6 huruf) di halaman login myXL untuk konfirmasi pergantian kata sandi.'
Usai mendapatkan SMS itu, Ferdi kemudian dihubungi kembali oleh si pelaku yang mengaku operator telepon seluler. Kali ini pelaku memastikan apakah Ferdi sudah menerima kode tersebut.
"Nah, pas dia telepon lagi dia menawarkan diri untuk membantu proses login. Ya saya diminta sebutin kode dari SMS itu."
Satu hal yang membuat Ferdi percaya adalah si pelaku mampu mengetahui nominal pulsa terakhir yang dimilikinya.
"Pas saya sebutin kode. Terus dia (pelaku) nyebutin jumlah pulsa saya. Bener banget itu pulsa saya segitu jumlahnya. Ya jadi kan saya percaya kalau dia bener-bener operator dari XL," ungkapnya.
"Dia langsung menyuruh saya untuk segera mengisi pulsa. Kalau tidak nanti akan dilakukan pengundian acak."
Beruntungnya, saat itu pekerjaan setumpuk tengah menanti Ferdi. Alhasil, ia menunda pengisian pulsa dan mengerjakan pekerjaannya.
"Tapi pas di tengah jalan entah kenapa saya jadi agak ragu. Akhirnya saya telepon operator XL buat tanya memang bener ada undian begitu," tuturnya.
Kekhawatiran Ferdi pun terjawab. Si operator XL yang ia hubungi menegaskan jika dirinya hampir jadi korban penipuan. "Oh kami tidak ada undian seperti itu pak. Itu modus penipuan," tutur Ferdi seraya menirukan perkatan customer service (CS) XL yang ia hubungi.
"Untung aja telepon CS dulu."
Tidak lama kemudian, Ferdi kembali dihubungi si pelaku penipuan. Pelaku menanyakan apakah Ferdi sudah melakukan pengisian pulsa, jika belum kapan akan dilakukan.
"Enggak lama dia nelepon lagi. Nanya udah isi pulsa belum Rp 200.000. Di situ saya enggak langsung marah-marah. Masih ikutin aja permainan dia. Saya bilang saya enggak ada uang buat isi pulsa."
"Terus saya bilang, ya sudah hadiahnya enggak usah saja. Enggak apa-apa saya mah enggak dapat hadiah."
Rupanya, jawaban enteng Ferdi membuat pelaku disambungan telepon sana meradang. Ia naik pitam, kesal Ferdi tidak menuruti instruksinya.
"Kesel kali. Dia jadi marah sendiri. Dia maksa, katanya saya tetep harus isi pulsa. Saya bilang enggak ada duit, eh malah disuruh ngusahain," ucapnya kesal.
"Langsung aja pas dia maksa-maksa nyuruh saya, saya bilang elu siapa nyuruh-nyuruh. Kalau dibilang enggak ada duit ya enggak ada," ucap Ferdi seraya menirukan bentakan yang ia lontarkan.
Kadung geram, Ferdi balik mengancam pelaku.
"Eh, elu mau nipu-nipu gua. Gua udah tau ini bohongan. Elu jangan macem-macem ya. Lu udah gue laporin ke polisi. Siap-siap aja didatengin polisi."
Mendengar ancaman Ferdi, pelaku langsung menutup telepon dan tak lagi menghubunginya. "Eh langsung ditutup teleponnya."
Sementara itu, menurut penjelasan customer service yang dihubungi Ferdi, peristiwa itu modus penipuan dengan cara meng-hack nomer XL si pelanggan. Adapun caranya seperti berikut:
1. Pelaku menginstal aplikasi telepon seluler myXl.
2. Kemudian, pelaku memasukan nomor handphone target korbannya. Untuk selanjutnya, pelaku menekan pilihan semacam 'forgot password'.
3. Setelah itu, sebuah kata sandi akan dikirimkan operator seluler ke nomor tersebut, untuk kemudian akan digunakan sebagai login myXL.
4. Inilah mengapa pelaku mampu mengetahui nominal pulsa terakhir korbannya. Karena di dalam aplikasi myXL langsung tertera nominal pulsa dari nomor handphone yang dimasukkan.
5. Jika umpan masuk ke dalam perangkap. Korban mengisi pulsa sesuai permintaan pelaku, maka saat itu juga pulsa akan ditransfer ke nomer pelaku dengan menggunakan layanan 'Bagi Pulsa' dalam fitur myXL.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah ciri-ciri penipuan program undian yang palsu.
Baca SelengkapnyaPesan yang beredar berisi pemberitahuan dari Telkomsel bahwa pengguna berhasil meraih hadiah undian senilai Rp175 Juta
Baca SelengkapnyaDANA melalui akun Instagram, membagikan tips agar tidak tertipu link DANA Kaget palsu
Baca SelengkapnyaPegadaian tidak memiliki program Undian Badai Emas
Baca SelengkapnyaPenipu biasanya akan meminta informasi pribadi atau transfer dana dengan dalih verifikasi
Baca SelengkapnyaSemua informasi dapat dilihat pada website www.bankmandiri.co.id dan media sosial resmi Bank Mandiri
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini modus penipuan berkedok lowongan kerja kembali beraksi.
Baca SelengkapnyaNomor-nomor ponsel yang tidak terpakai dan dianggap hangus bisa menjadi sarana bagi pelaku kejahatan untuk membobol rekening bank pelanggan.
Baca SelengkapnyaMerebak adanya penipuan adanya unggahan dengan modus penipuan yang mengatasnamakan BRImo FSTVL
Baca SelengkapnyaSalah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
Baca SelengkapnyaUntuk menjaga keamanan saldo e-wallet dan mencegah penipuan online, setiap pengguna harus mengenali tanda-tanda penipuan.
Baca SelengkapnyaBRI baru saja merilis campaign edukasi digital berjudul “Waspada dan Kenali Modus Palsu #BilangAjaGak” dengan menggandeng Vidi Aldiano.
Baca Selengkapnya