Heboh apel berbakteri, Menteri Desa ingin buah lokal mendunia
Merdeka.com - Buah apel berisi bakteri asal California, Amerika Serikat bikin heboh publik sedunia. Berita soal buah tersebut menjadi perbincangan hangat masyarakat, banyak di antaranya yang melarang mengimpor buah dari negeri Paman Sam tersebut.
Dari hasil penyelidikan lembaga terkait di AS, apel tersebut disinyalir berisi bakteri Listeria yang bisa menyebabkan efek serius pada ibu hamil, janin, dan orang yang menderita gangguan sistem imun, dengan akibat fatal hingga meninggal dunia.
Ramainya pembahasan tentang apel berbakteri menyita perhatian Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar. Dia berharap, ramainya pemberitaan tersebut seharusnya membuat produk buah lokal bisa bersaing dengan buah-buahan impor, seperti apel malang, jeruk medan, dan lainnya.
-
Kenapa tengkulak dari Malang dan Batu beli apel di Pasuruan? Mengutip berbagai sumber, para tengkulak dari Kota Malang dan Batu banyak yang beli apel di sini. Mereka kemudian mengatakan bahwa apel itu adalah apel Malang.(Foto: freepik aleksandarlittlewolf)
-
Apa saja jenis apel di kebun apel Andonosari? Perkebunan ini terdiri dari beberapa jenis apel seperti Manalagi, Rhomebeauty, Anna, dan Wanle. (Foto: Pemkab Pasuruan)
-
Dimana kebun apel terbesar di Indonesia? Mengutip laman Pemkab Pasuruan, kebun apel di Desa Andonosari memiliki luas 1.100 hektare. Perkebunan ini terdiri dari beberapa jenis apel seperti Manalagi, Rhomebeauty, Anna, dan Wanle. (Foto: Pemkab Pasuruan)
-
Apa saja macam jeruk di Indonesia? Ada macam-macam jeruk yang populer di Indonesia dan memiliki cita rasa manis serta menyegarkan.
-
Dimana sebagian besar mangga di Indonesia diproduksi? Provinsi Jawa Timur adalah tempat dimana sebagian besar buah mangga diproduksi di Indonesia.
-
Dimana melon populer di Indonesia? Melon adalah buah yang populer di musim panas karena rasa segar dan manisnya.
Namun dukungan terhadap buah lokal masih dirasa kurang. Selain lahan yang terus menyusut, juga minimnya dukungan benih unggul, pupuk murah, infrastruktur, teknologi, sumber daya manusia, permodalan hingga pemasaran.
"Kita akan berdayakan petani buah dan pangan lokal yang ada di desa-desa. Kita akan akan bantu mereka untuk mengatasi masalah lahan, benih unggul, pupuk, permodalan, teknologi pasca panen, dan pemasaran. Kita berikan pendampingan, pelatihan dan bantuan teknis agar produknya makin berkualitas, makin menarik dan bisa bersaing," ujar Marwan dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (31/1).
Untuk mendukung hal ini, Marwan akan mempercepat pembentukan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di setiap desa untuk mewadahi dan melaksanakan pemberdayaan dan pengembangan usaha bagi mereka dan pengusaha desa lainnya.
"Saya akan mendorong setiap desa agar memanfaatkan Dana Desa (DD) dari APBN untuk membentuk BUMDes. Kalau setiap desa memiliki BUMDes saya optimis ekonomi desa yang berbasis pertanian, perikanan dan home industry akan bergerak cepat dan berkembang maju, produknya bisa bersaing, masyarakat desa akan sejahtera," tutup Marwan minta dipanggil Menteri Desa ini.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kualitas buah lokal tidak kalah saing dengan buah impor.
Baca SelengkapnyaKota Malang terkenal dengan sebutan Kota Apel, padahal kebun apel terluas justru ada di daerah lain
Baca SelengkapnyaSecara Nasional, kata SYL, produksi bawang merah hingga saat ini masih surplus
Baca SelengkapnyaPimpinan partai berlambang Kabah juga memberikan bantuan pembuatan sumur sebagai sumber air dalam rangka pembibitan.
Baca SelengkapnyaMenurut penelitian Fakultas Pertanian Universitas Majalengka (Unma) dan BRIN, kedua varietas tersebut tidak ditemukan di daerah lain
Baca SelengkapnyaKomoditas kelapa memiliki banyak produk turunan seperti kerajinan batok kelapa, arang briket dan produk makanan olahan lain.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang melakukan optimasi lahan rawa (oplah), salah satunya di Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaImpor benih bunga gemitir senilai Rp30 miliar setahun dari Thailand ke Bali segera dihentikan setelah peneliti mengembangkan benih Bunga Gemitir Bali Sudamala.
Baca SelengkapnyaNilai kontrak ekspor ini secara keseluruhan mencapai 75 kontainer atau setara dengan Rp73,5 miliar.
Baca SelengkapnyaMentan mengapresiasi kinerja Pj. Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh atas pengembangan sektor pertanian.
Baca Selengkapnya"Kuncinya harus kerja keras dan kerja cerdas. Semua harus bergerak menatap masa depan yang lebih baik," kata Amran Sulaiman.
Baca SelengkapnyaSelain menanam durian, Agus Widodo termotivasi membuat komunitas di desanya.
Baca Selengkapnya