Heboh 'bersih karena Foke' berubah jadi 'Ahok', ini penyebabnya
Merdeka.com - Jagat media sosial heboh saat mesin pencarian Google mengganti nama Foke menjadi Ahok. Hal itu terjadi saat netizen mengetik 'sungai di Jakarta bersih karena Foke' malah disarankan menjadi 'sungai di Jakarta bersih karena Ahok'. Tak hanya itu, cukup dengan mengetik kata 'bersih' dan 'Foke', maka apapun kalimat yang ditulis maka ditawarkan menjadi 'bersih' serta 'Ahok'.
Pakar TI dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan, fenomena itu terjadi karena sistem kerja otomatis yang dimiliki Google. Di mana, pencarian dilakukan berdasarkan database internal, yang berasal dari partisipasi publik.
"Engine Google bekerja secara otomatis. Memberikan saran bagi pencarian. Kerjanya seperti auto correct MS Word yang kalau ada salah ketik akan dibenarkan. Jadi Google mencari ke databasenya dan tidak menemukan data sungai bersih karena Foke. Tetapi banyak data sungai bersih karena Ahok," ujarnya saat berbincang santai dengan merdeka.com di Jakarta, Selasa (4/10).
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kenapa Bakso Afung viral? Jika umumnya bakso berbentuk bulat, kini sedang viral bakso berbentuk gepeng yanng dijual Bakso Afung.
-
Mengapa Gohyong viral di media sosial? Gohyong merupakan jajanan yang kini tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
-
Nama Bahasa Inggris apa yang viral? Nama Bahasa Inggris untuk bayi laki-laki acap kali dicari sebagai referensi para orangtua yang sedang menyambut kelahiran sang buah hati di dunia.
-
Bagaimana cara membuat kata-kata trending? Anda bisa membuat kata-kata trending dengan membuat konten yang menarik, informatif, dan menghibur.
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
Data yang berasal dari database Google cenderung menjadi data yang tidak mungkin disesatkan. Nah, hal inilah yang dimaksud dengan Big Data.
Bahkan aplikasi yang populer saat ini pun akan merujuk pada database besar seperti Google. Database yang besar itu, sulit sekali untuk dialihkan oleh salah satu pihak.
"Jadi makin besar suatu database dan makin panjang rentang waktunya, tingkat kebenarannya akan makin akurat. Kalau soal Google memihak atau tidak saya tidak tahu. Tetapi kalau soal database memihak atau tidak saya tahu persis, database itu netral," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ruby Alamsyah, pengamat TI. Menurutnya, kerja engine Google berdasarkan algoritma khusus tanpa interaksi manusia sama sekali. Hal ini juga memperhitungkan sejumlah faktor obyektif tertentu, termasuk seberapa sering pengguna Google melakukan pencarian terhadap keyword yang dimaksud.
"Hal ini bisa terjadi karena menurut algoritma Google tersebut, lebih banyak user yang mengetikan keyword 'sungai di jakarta bersih karena Ahok' dibanding jumlah pengguna yang mengetikan keyword 'sungai di jakarta bersih karena Foke'," terangnya.
Sebelumnya, Situs pencari Google tengah ramai diperbincangkan di Indonesia. Banyak para pengguna dibuat tercengang lantaran Google mengarahkan bahwa Basuki T Purnama alias Ahok membuat sungai atau kali di Jakarta bersih.
Coba saja mencari melalui Google dengan kalimat, "kali bersih karena Foke." Secara otomatis, situs pencari itu bakal mengarahkan untuk untuk klik, "kali bersih karena Ahok."
Pencarian kata itu ramai dilakukan para netizen. Mereka juga mencoba mengganti kata-kata namun tetap mempertahankan kata, "bersih karena Foke."
Misalnya mengganti kata 'Kali' dengan sebuah nama negara. Lucunya, Google tetap mengarahkan para penggunanya untuk klik kata, "bersih karena Ahok."
Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak pernah melakukan kontrak apapun dengan situs pencari Google.com. Bahkan dia mengaku baru mengetahui adanya referensi kalimat dari itu usai mendapatkan kiriman dari kawannya.
Ahok, sapaan akrabnya, sempat meragukan adanya kabar tersebut. Ternyata setelah mencobanya ternyata benar. Saat mencari kalimat 'sungai di Jakarta bersih karena Foke', maka Google.com akan menyarankan untuk kata pencarian 'sungai di Jakarta bersih karena Ahok'.
"Iya, aku juga baru tahu, aku kira bohong. Ada orang yang kirimin. Saya bilang, udah lah, tanya saja ke Google. Google saja lebih tahu kali di Jakarta bersih itu Ahok bukan Foke katanya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10).
Mantan Bupati Belitung Timur ini membantah jika dirinya membayar Google.com agar kejadian tersebut terealisasi. Dia beralasan, tidak ada uang untuk membayar perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.
"Enggak. Gila, duit dari mana. Ketik aja," terangnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut video alat pembersih sungai jadi sorotan karena bersihkan hingga ke dasar hingga membuat sungai tanpa sampah.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaBasuki T Purnama membuat keputusan mengejutkan. Ahok mundur sebagai komisaris utama Pertamina per 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSungai Kali Baru Cimanggis ini diduga tercemar limbah hingga dipenuhi busa, viral.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, mundurnya Ahok dari komisaris utama Pertamina merupakan gerakan etika.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa aplikasi pemerintah yang viral hingga tuai kontroversi karena namanya yang nyeleneh.
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaHengkangnya Ahok dari Pertamina karena akan fokus berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud dalam pilpres 2024.
Baca Selengkapnya