Heboh Blue Safir & Snow White seharga Rp 1,2 juta di Tangsel
Merdeka.com - Jenis minuman memabukkan yang disebut-sebut bernama 'Blue Safir' kini tengah marak beredar di wilayah Tangerang Selatan. Biasanya minuman yang mempunyai efek samping seperti menelan pil ekstasi ini dapat ditemui di sejumlah tempat hiburan.
Minuman yang juga dikenal dengan nama, seperti 'Red Top' dan 'Snow White' dibanderol cukup mahal. Penikmat minuman keras harus merogoh kantong hingga Rp 700.000 sampai Rp 800.000 agar dapat menenggak setengah gelas ukuran sedang minuman tersebut.
Bahkan kini, harganya mencapai Rp 1,2 juta. Saat dikonfirmasi, BPOM Provinsi Banten mengaku sudah sering mendapat laporan terkait minuman tersebut.
-
Dimana minuman tersebut dijual? Bagi pecinta minuman di bioskop, pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam minuman seperti Milo Dinosaurus, Passion Fruit Sparkling Tea, Brown Sugar Milk, Hojicha Latte dan Es Kopi Pandan.
-
Dimana minuman kekinian ini biasa dijual? Terlebih lagi, melihat kesuksesan banyak gerai minuman, menjadikan minuman trendy sebagai gagasan bisnis tampaknya menjanjikan.
-
Di mana 'sprite merah' terlihat? Sprite merah cenderung muncul pada ketinggian 50 hingga 90 kilometer (31 hingga 56 mil) dan warnanya yang mencolok disebabkan oleh interaksi nitrogen di atmosfer dengan muatan listrik, seperti yang terjadi dalam badai petir.
-
Apa jenis narkoba yang di edarkan oleh 2 mahasiswa di Sulawesi Selatan? Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan menangkap dua mahasiswa berinisial MR dan MA karena terlibat kasus peredaran narkotika jenis ganja.
-
Apa itu 'sprite merah'? Ledakan yang mempesona ini dikenal sebagai 'sprite merah' – pemandangan aneh yang terkait dengan peristiwa petir yang dahsyat.
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
"Benar kami sudah mendengarnya, tetapi kami hingga saat ini masih menelurusi informasi tersebut. Kalau laporan sudah banyak mas," kata Kepala BPOM Provinsi Banten M Kashuri, Kamis (13/10).
Informasi yang dihimpun, minuman ‘gedek’ ini awalnya dijual oleh salah satu tempat karaoke di Tangsel. Dalam perkembangannya, 'Blue Safir' hampir bisa didapat di semua tempat hiburan malam di daerah Tangsel.
Diakuinya minuman ini meski konon negatif dari tes narkoba, namun sangat membahayakan bagi peminumnya. Apalagi kalangan yang meminumnya saat ini banyak di dominasi pemuda yang tentu dapat merusak generasi. "Bahaya ini," katanya.
Meski terkenal, tidak mudah untuk mendapat kan minuman tersebut. Karena penjual hanya menyediakan minum ditempat, tidak boleh dibawa keluar.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca SelengkapnyaNarkoba happy water berbentuk saset. Dalam proses pembuatan seminggu, pelaku sudah memproduksi dua ribu sachet happy water
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaSeorang wanita berinisial ES berupaya menyelundupkan 199 butir pil koplo ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kedungpane kelas I Semarang, Jateng, Selasa (14/11).
Baca SelengkapnyaPeredaran pil ekstasi diperkirakan akan meningkat jelang malam pergantian tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut momen perwira polisi temukan benda tak terduga di diskotek saat razia.
Baca SelengkapnyaPengungkapan itu dilaksanakan melalui operasi gabungan antara Bareskeim Polri, Bea Cukai Jabar, beserta Dirjen Bea dan Cukai.
Baca SelengkapnyaPolda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dalam room 9 JW Club & Karaoke, Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaRencananya, ratusan pil ekstasi tersebut akan dijual kepada para konsumen di sejumlah tempat hiburan malam.
Baca SelengkapnyaKetamin umumnya dipakai sebagai obat anestesi umum, namun sering disalahgunakan untuk efek "rekreasional" dan sebagai pereda nyeri saat melakukan tato.
Baca Selengkapnya