Heboh game Pokemon Go, sekolah di Purwokerto razia HP siswa
Merdeka.com - SMP 1 Purwokerto, Jawa Tengah, melakukan razia terkait maraknya pemberitaan mengenai dampak permainan berbasis aplikasi telepon seluler (ponsel), Pokemon Go, Rabu (20/7). Razia tersebut menyasar siswa yang menggunakan ponsel pintar dan juga yang memasang aplikasi Pokemon Go di ponselnya.
Sejak pukul 08.30 WIB, razia yang digelar pihak sekolah memasuki masing-masing kelas yang ada di sekolah tersebut. Satu per satu ponsel siswa diperiksa untuk memastikan ponsel mereka tidak terpasang aplikasi permainan yang dibuat oleh John Hanke tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, ada siswa yang kedapatan memasang aplikasi game yang dikembangkan Niantic dengan berbasis GPS (Global Positioning System). Siswa kelas IX yang memiliki aplikasi Pokemon Go, Chaerul Anam mengatakan, sengaja memasang di ponsel pintarnya karena penasaran dengan maraknya pemberitaan tersebut.
-
Bagaimana orang Indonesia menggunakan ponsel? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Kenapa anak meniru penggunaan ponsel orang tua? Dengan kata lain, jika anak Anda sering terpapar layar, ada kemungkinan besar bahwa mereka meniru perilaku yang sama dari Anda.
-
Siapa yang lebih banyak terpengaruh penggunaan ponsel? Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara screentime yang berlebihan dengan keterlambatan dalam keterampilan kosakata dan tata bahasa pada anak-anak.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa dampak berlebihan penggunaan ponsel pada anak? 'Penelitian kami mengungkapkan bahwa pola penggunaan layar pada anak-anak mirip dengan orang tua mereka.'
-
Siapa yang mendapat edukasi digital? Melalui pelatihan literasi keuangan digital dan pencairan secara non-tunai, 1.700 nasabah PNM Mekaar secara serentak mendapat edukasi di 12 titik Kampung Madani yang tersebar di seluruh Indonesia pada Rabu, 5 Juli 2023.
"Saya pasang saat liburan kemarin. Kebetulan saya memasang untuk menghilangkan rasa bosan saat perjalanan pulang dari Surabaya," kata Chaerul, Rabu (20/7).
Chaerul mengaku aplikasi tersebut dipasang saat mencarinya di situs pencari google. Saat itu, permaian aplikasi Pokemon Go sedang ramai diperbincangkan.
"Saya mendapatkan aplikasinya dari link yang ada di google, setelah itu saya pasang. Jadi bukan dari playstore," kata dia.
Aplikasi tersebut tidak dimainkannya lagi saat tiba di Purwokerto. Ia beranggapan, permainan Pokemon Go tidak terlalu jelas tujuannya.
"Kita hanya mengambil karakter pokemon yang ada di jalan dan mengumpulkannya. Selanjutnya, kita tidak tahu buat apa," ujar dia.
Kepala SMP 1 Purwokerto, Sulistyaningsih mengatakan, sengaja bergerak cepat untuk menghindarkan siswa dari efek negatif permainan tersebut, seperti yang diberitakan di media massa. Sebenarnya razia tersebut, diakui Sulistyaningsih, dilakukan juga untuk menegakkan kembali aturan sekolah yang menegaskan tidak boleh membawa ponsel pintar ke sekolah juga.
"Kami menilai permainan ini akan membuat siswa terganggu waktu belajarnya karena permainan ini menghabiskan waktu," kata Sulistyaningsih.
Dia mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut, akan mengadakan musyawarah dengan orangtua siswa untuk memberikan pengarahan. "Secepatnya, kami akan memanggil orangtua siswa untuk membicarakan masalah ini," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Parah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaPolres Padang Sidempuan gelar sosialisasi kepada pelajar tentang bijak menggunakan media sosial yang bertajuk 'Polwan Goes To School'.
Baca SelengkapnyaAksi berani sopir pikap jadikan mobilnya 'tameng' untuk hentikan peristiwa bacok antar siswa SMA di Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaGuru itu sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer.
Baca SelengkapnyaAksi bertanggung jawab pihak sekolah SMP Pesat Bogor ini viral.
Baca SelengkapnyaIptu Benny Surbakti memberikan solusi atas permasalahan kebijakan sistem zonasi sekolah yang saat ini banyak menimbulkan polemik.
Baca SelengkapnyaCegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Baca SelengkapnyaDiduga, barang serupa pulpen itu dijual pedagang keliling yang datang ke sekolah
Baca SelengkapnyaSatu petugas PPSU jadi korban tabrak lari para pelajar yang tengah berseteru.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan pemeriksaan, polisi mendapati beberapa produk kecantikan yang dibawa para siswi SMP ke sekolahnya.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca Selengkapnya