Heboh Kerupuk Kulit Babi Berlabel Halal Ternyata Hoaks
Merdeka.com - Beredar sebuah postingan berupa foto produk kerupuk kulit babi yang berlabel halal dengan narasi menyalahkan Wakil Presiden (Wapres) terpilih Ma'ruf Amin yang tak pantas dicoblos.
Dalam postingan tersebut tertulis, "Tugas Wapres apa sih, katanya MUI. Kok yang beginian bisa lolos? Walaupun Label halalnya bukan dari MUI tapi sudah merendahkan Al'Quran dan Islam nih,".
Posting tersebut, langsung dinyatakan hoaks oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pusat. Karena, faktanya foto tersebut adalah foto yang telah melalui proses editing karena apabila dibandingkan dengan foto produk yang asli tidak nampak logo halal.
-
Kenapa foto itu diklaim sebagai berita bohong? Dapat disimpulkan bahwa foto 6 muslimah Indonesia yang berpose bintang daud untuk menyuarakan dukungan pada Israel adalah berita bohong. Faktanya, foto yang tersebar merupakan gambar rekayasa kecerdasan buatan.
-
Bagaimana influencer China ini mengonsumsi pakan babi? Ia mencampurkan sebagian pakan tersebut dengan air hangat dan mengonsumsinya sekaligus. Namun, rasa yang kurang enak membuatnya meringis, sehingga ia berseru: 'Rasanya sangat asin! Sedikit asam juga! Aku tidak tahan; aku perlu minum lebih banyak air.'
-
Kenapa influencer China ini makan pakan babi? Tujuannya adalah untuk menghemat pengeluaran. Ia juga mengklaim bahwa makanan ini lebih sehat dibandingkan dengan makanan siap saji yang sering menimbulkan masalah kesehatan.
-
Siapa influencer China yang makan pakan babi? Kong Yufeng, yang dikenal di dunia maya dengan nama King Kong Liuke, adalah seorang influencer kerajinan tangan yang terkenal di Douyin, China.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa yang diklaim gambar hoax tersebut? Gambar tersebut menampilkan Putin dan Joe Biden mengenakan setelan jas sedang fokus bermain catur. Sambil menundukkan kepala, kedua kepala negara itu melihat papan catur di atas meja. Terdapat keterangan 'Nuclear war is inevitable' dan ada tulisan The Economist di foto tersebut. Sehingga membuat Gambar itu seperti sampul majalah The Economist.
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Bali I Nyoman Sujaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya isu hoaks kerupuk kuli Babi yang beredar di sosial media tersebut.
"Itu sumber informasinya dari Kominfo Pusat. Dan secara rutin Kominfo pusat menyampaikan mana hoaks mana tidak (Hoaks)," kata Sujaya saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (11/7) malam.
Sujaya juga menjelaskan, untuk di Bali belum ditemukan kerupuk kulit babi yang berlabel halal tersebut.
"Belum ada, itu kewenangan di pusat dan tetap kita pantau. Itu info dari kominfo pusat," ujarnya.
"Iya hal-hal yang begini, supaya kita cermati dan hati-hati dan jangan terlalu ceroboh untuk menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya," tutup Sujaya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKlaim ribuan babi diangkut dari Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaLisman ke Bareskrim Polri ditujukan kepada Alifurrahman, penyebar isu hoaks melalui akun YouTube Seword TV
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaRestoran Baso A Fung menanggapi video viral selebgram Jovi Adhiguna yang menyantap kerupuk babi saat menyantap menu Baso A Fung.
Baca SelengkapnyaKlaim Cak Imin jadi tersangka kasus korupsi Kemnaker adalah tidak benar alias hoaks.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan ulang.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena ditemukan sejumlah pelanggaran regulasi perihal Jaminan Produk Halal (JPH).
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca Selengkapnya