Heboh Penampakan Buaya di Sungai Brantas Kediri
Merdeka.com - Seekor buaya menampakkan diri aliran Sungai Brantas di wilayah Kelurahan Ringinanom, Kecamatan Kota Kediri pada Selasa, (4/2). Kemunculan hewan predator ini diketahui oleh beberapa orang warga yang tengah mancing ikan.
Weyu S, warga Kediri menyampaikan penampakan buaya tersebut. "Kakak saya melihat langsung adanya buaya tersebut sewaktu mancing. Kemudian temannya memfoto," kata Weyu S.
Foto kemunculan buaya tersebut menyebar di beberapa grup whatsapp. Dari foto tersebut terlihat seekor buaya berukuran sedang di antara tanaman di aliran sungai.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Siapa yang menyembah buaya? Orang Mesir kuno menyembah buaya besar sebagai representasi Sobek, dewa sungai Nil.
Hewan karnivora tersebut di atas beberapa sampah kayu. Kulit buaya berwarna putih dengan motif titik-titik coklat tua di bagian ekornya.
Menurut Weyu, kemunculan buaya di sekitar lokasi kerap diketahui oleh pemancing. Buaya menampakkan diri di seputaran belakang Mal Ramayana Jalan Panglima Sudirman, Kota Kediri, belakang Klenteng Tjo Hwie Kong dan Ponpes Kedunglo Kediri.
Kemunculan buaya tersebut juga dibenarkan oleh Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kediri, Adi Sutrisno. "Nggih (Iya) mas bener. Lokasi masih seputaran tempat penemuan jenazah tempo hari. Info dari bolo-bolo (teman-teman) pemancing," ujar Adi.
Pihak BPBD langsung melacak informasi tersebut kepada masyarakat sekitar kemunculan buaya yaitu di belakang Ramayana Kediri.
"Info dari teman yang rumahnya di belakang Mal Ramayana. Kami besok pantau dulu dan selanjutnya melaporkan ke pimpinan," pungkas Adi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wisata Laguna Kalondes berlokasi di daerah Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaUntuk menangkap buaya ini, satu regu petugas Damkarmat dari Pos Mojo diterjunkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca Selengkapnya