Heboh video orangtua marah anak tak lolos Akpol, ini kata Polri
Merdeka.com - Beredar sebuah video di WhatsApp grup, orangtua peserta seleksi ujian masuk akademi kepolisian di Bandung, Jawa Barat yang tak terima anaknya tak lulus seleksi. Video berdurasi 2 menit 17 detik itu menggambarkan aksi sejumlah orangtua murid yang anaknya gagal masuk Akpol.
Seorang pria berkemeja kotak biru dongker mengaku anaknya mendapatkan rangking 15 dari 23 peserta. Namun anaknya tak lulus dalam ujian tersebut. Padahal peserta dengan nilai di bawahnya lolos dalam tahap seleksi.
"Ini (anaknya) rangking 15 dari 23 tetapi enggak masuk. Otaknya dimana ini," kata pria itu kepada para panitia.
-
Siapa yang mengungkap kekecewaan atas kegagalan anaknya lolos polisi? 'Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri,' ungkapnya.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Siapa yang lulus Akpol? Anak Bintara TNI Lulus Akpol Kisah tersebut selayaknya yang dibagikan melalui video singkat pada akun TikTok @koperasiakpol baru-baru ini. Seorang Bintara TNI didampingi istri nampak duduk di barisan para orangtua, menyaksikan putra-putrinya dinyatakan lulus dari pendidikan Akpol selama empat tahun.
-
Apa yang dilakukan Bhabinkamtibmas setelah anaknya tidak lolos? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Apa yang menyebabkan anak merasa gagal? Hal ini sering kali menutupi kegembiraan dalam belajar dan menumbuhkan ketakutan terhadap kesalahan. Alih-alih melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar, anak-anak kerap merasa gagal ketika tidak memenuhi ekspektasi.
-
Kenapa Bintara TNI bangga anaknya lulus Akpol? Saat dihampiri sang perekam video, dia lantas nampak berkaca-kaca. Dia mengungkap rasa bangga terhadap sang putra yang kini bakal menjadi calon abdi negara berpangkat lebih tinggi dari ayahnya sendiri.
"Untuk apa dibuat tesnya. Kalau begitu tunjuk saja yang bakal lolos," kata seorang ibu yang memakai baju batik dan kerudung hitam.
"Tanggapan panitia apa, tanggapan panitia. Panitia jangan diam aja," kata pria berkemeja putih yang lainnya.
Tak hanya aksi protes dari orangtua peserta, beberapa peserta pria yang memakai kemeja putih dan celana panjang hitam ini juga tampak menangis. Beberapa orang lainnya justru sibuk menenangkan dan ada pula yang hanya terdiam.
Sementara itu, pihak kepolisian tampak berusaha menenangkan para orangtua peserta. Beberapa orang polisi di meja panitia depan hanya terdiam melihat aksi tersebut.
Sementara itu, Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul mengaku sudah melihat video tersebut. Pihaknya mengaku akan mendalami informasi tersebut untuk mengambil sikap selanjutnya.
"Kita sudah melihat video tersebut. Nanti kita akan pelajari dulu apa yang terjadi dan kemudian baru kita lakukan sikap apa yang kita sampaikan," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/6).
Martinus juga mengaku telah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya ketidakpuasan dalam sistem seleksi masuk akademi kepolisian. Untuk itu dia akan mempelajari lebih lanjut duduk permasalahan yang terjadi.
Bila terjadi pelanggaran dalam prosesnya, maka akan ditindaktegas. "Bila nanti ini terkait dengan adanya satu pelanggaran-pelanggaran tentu akan kita tindaklanjuti. Kita lihat nanti," ujarnya.
Martinus menerangkan pada prinsipnya dalam seleksi calon akademi kepolisian mengedepankan prinsip 'betah'. Yakni bersih, transparan, akuntabel dan humanis.
"Setiap tes itu kita sampaikan nilainya, sehingga sejak awal orang tahu, nomor urut berapa dia dan kira-kira dia masuk atau tidak, seperti itu. Jadi secara terbuka, dimana-mana sudah dilakukan seperti itu," terang Martinus.
Misalnya pada tes jasmani, peserta dapat mengetahui nilai setelah semua peserta melakukan tes lari. Dari nilai tersebut dapat diketahui rangking yang didapat peserta.
Sehingga peserta bisa mengakumulasi nilainya sendiri dan memprediksi lolos atau tidaknya dalam tahapan seleksi. "Persis (bisa prediksi lolos tidaknya peserta) karena prinsip betah tadi, bersih transparan akuntabel dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Martinus. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataannya viral hingga menuai atensi salah satu petinggi Polda Bali. Saat didatangi, sosoknya seketika mengungkap permohonan maaf.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Jenderal Polri blak-blakan ungkap anaknya tak lulus masuk Akpol.
Baca SelengkapnyaRasa bangga dan bahagia pasti dirasakan semua orang tua bila sang anak berhasil melampaui pencapaian orang tuanya.
Baca SelengkapnyaAda seseorang peserta dengan nilai bagus namun gagal lulus seleksi calon taruna (catar) Akademi Kepolisian (Akpol) di Polda NTT.
Baca SelengkapnyaDalam video yang viral tersebut, terlihat pemuda itu didampingi oleh kedua orang tuanya yang selalu memberikan dukungan penuh
Baca SelengkapnyaSatu keluarga ini saling berpelukan saat mengetahui pria ini lolos seleksi masuk polisi.
Baca SelengkapnyaBerikut momen seorang sopir bangga sang anak lolos seleksi anggota Polri setelah berkali-kali gagal.
Baca SelengkapnyaMomen kedekatan ayah dan anaknya berhasil membuat iri warganet.
Baca SelengkapnyaVideo viral ayah TNI pasangkan baret ke anaknya yang menjadi anggora Brimob.
Baca SelengkapnyaCurhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaTetesan keringat dibalas tetesan air mata, hal itu yang dirasakan oleh seorang driver ojek online (ojol) saat mendapati anaknya ditangkap polisi karena tawuran.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah tampar anaknya saat lulus taruna Akpol.
Baca Selengkapnya