Hendak berangkat, calon haji asal Pekalongan bawa Rp 300 juta
Merdeka.com - Nurma (29), calon haji asal Kota Pekalongan Jawa Tengah, harus menjalani pemeriksaan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Donohudan Solo. Nurma kedapatan membawa uang tunai sebesar Rp 300 juta, yang disembunyikan di dalam rice cooker. Atas temuan tersebut petugas PPIH menyita uang tersebut untuk kemudian diproses.
Nurma mengaku diperiksa petugas PPIH saat akan masuk pintu Embarkasi Donohudan. Uang yang terdiri dari pecahan Rp 100 ribu tersebut, dibungkus plastik hitam dan dimasukkan dalam rice cooker.
"Sebenarnya uang tadi titipan dari saudara dan tetangga saya. Uang tersebut untuk tambahan biaya," ujar Nurma, kepada wartawan, Jumat (13/9).
-
Dimana harta benda nenek disimpan? Wagiyanti mengatakan, seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
-
Apa yang disita dari pedagang? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas,' kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Dimana tas tersebut dicuri? Saat itu, korban menumpang taksi bersama ibunya dari Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, sekitar pukul 17.00 WITA, menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.
-
Apa masalah yang dihadapi saat menyimpan nasi di rice cooker? Namun, ada masalah yang kerap muncul, yaitu nasi yang disimpan terlalu lama dalam rice cooker dapat menjadi kering dan menempel pada dinding panci. Hal ini sering kali menimbulkan kerak yang sulit untuk dibersihkan.
Menurut Nurma, saat ini uang miliknya tersebut masih disita oleh petugas PPIH. Dirinya belum mengetahui, kapan uang tersebut akan dikembalikan.
Sementara itu petugas PPIH Embarkasi Donohudan Solo, ketika dikonfirmasi wartawan, tidak mau memberikan keterangannya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munsiri mengatakan pihaknya terus memberikan sosialisasi agar koper yang dibawa jemaah tidak melebihi batas maksimal.
Baca SelengkapnyaTampilan glamor sebagian jemaah haji Debarkasi Makassar menjadi perhatian Bea dan Cukai. Institusi ini akan memeriksa barang mewah yang dibeli di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaDia membawa sebuah kantong kresek hitam besar. Isinya, ternyata ada uang senilai puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaJemaah haji asal Makassar tampil glamor saat pulang dari haji. Ia memakai perhiasan seberat 180 gram.
Baca SelengkapnyaDaftar barang yang tidak boleh dibawa jemaah haji ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaEmak-emak jemaah haji asal Makassar pulang dari tanah suci dengan memborong ratusan gram emas.
Baca SelengkapnyaPenarikan pajak bea masuk kepada Mira Hayati antaran dia membeli emas 1 kilogram (kg) di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaBanyak cara bagi para jemaah haji agar bisa meloloskan barang bawaannya. Bea Cukai mengingatkan aturan yang ada.
Baca SelengkapnyaKarena emas itu imitasi, Pihak bea cukai memberikan pembebasan bea masuk dan pajak atau bebas pajak.
Baca SelengkapnyaSelain harus mendekam di penjara, pelaku juga gagal menikahi kekasihnya karena akan menikah dengan laki-laki lain.
Baca SelengkapnyaTas pemudik yang berisi uang ratusan juta rupiah itu tertinggal tergantung di sebuah toilet rest area.
Baca SelengkapnyaKedatangannya di Tanah Air, membuat Risma harus membayar sejumlah uang bea cukai yang totalnya sampai Rp360 juta. Ternyata ini yang dibawa.
Baca Selengkapnya