Hendak cari ikan, pria ini tewas terkena tombak di Pantai Nirwana
Merdeka.com - Berniat mencari ikan, seorang pria keturunan Kepulauan Nias, Sumatera Utara harus tewas di tangan tombak ikan di Pinggir Pantai Belakang Gudang Ikan Hias, jalan Sungai Beremas, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat pada Rabu (20/6) dini hari.
Kejadian berawal disaat korban bernama Pasasih (30), warga Gadut, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat hendak mencari ikan bersama empat rekannya, yakni Noro (25), Adel (26), Suherman (49), dan David Rintisa (34).
"Saat saya hendak tidur usai menangkap ikan, tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), saya melihat ada cahaya senter dan melihat sesosok tubuh laki-laki dewasa dalam keadaan tertelungkup dan tak sadarkan diri. Di kepala korban masih didapati senter menyelam yang masih hidup," ucap Noro kepada merdeka.com di lokasi kejadian, Rabu (20/6).
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Siapa yang menemukan ikan kodok? Professor riset dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Teguh Peristiwady, mengatakan bahwa spesies ikan itu pertama kali ditemukan oleh Ted Pietsch, Arnold, dan Hall pada tahun 2009 pada kedalaman 10 meter atau lebih.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Bagaimana cara orang Belitung mencari ikan di Nirok Nanggok? Tradisi ini sangat dekat dengan istilah peluang. Masyarakat tidak bisa curang, mereka pun tidak mengetahui dan tidak dapat memastikan peluang masing-masing masyarakat untuk mendapatkan ikan karena alat yang digunakan pun sama merata menggunakan Tirok dan Tanggok.
Kapolsek Lubuk Begalung AKP Riko Fernanda menyebut, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas medis dari RS Bhayangkara Polda Sumbar, diketahui penyebab kematian korban karena tenggelam dan trauma benturan karang di bagian dada dan luka bekas tusukan benda tajam di dada sebelah kiri.
"Saat ini jenazah korban masih disemayamkan di RS Bhayangkara Polda Sumbar dan masih menunggu persetujuan pihak keluarga yang berada di Kepulauan Nias untuk dilakukan tindakan autopsi ataupun visum luar saja," terang Riko.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaIdentitas mayat pria mengapung di Sungai Musi dengan kaki terikat rantai dan pemberat batubata akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua pelaku memergoki korban tengah mencuri jengkol di kebun milik PR.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca SelengkapnyaPraka Riswandi Manik kini ditahan di Rutan Pomdam Jaya.
Baca SelengkapnyaRekonstruksi dilakukan guna mencocokkan keterangan sebelum proses tahap pelimpahan berkas tersangka ke oditur militer pekan ini.
Baca Selengkapnya