Hendak curi batubara, Heri jatuh dari tongkang dan tenggelam
Merdeka.com - Heri alias Kopla (30), warga Samarinda, Kalimantan Timur, dilaporkan hilang dan tenggelam di perairan Tambora muara Sungai Mahakam. Diduga, sebelumnya dia bersama 4 rekan lainnya, hendak mencuri batubara di atas kapal tongkang. Hingga siang ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian.
Peristiwa itu terjadi Sabtu (22/7) siang kemarin, sekira pukul 11.30 Wita. Menggunakan KM Sembarang 01 bermuatan kuranv lebih 6 ton limbah batubara, Heri bersama 4 rekannya Ansar (juragan kapal), Mustafa, Safrudin dan Aris sebagai ABK berlayar dari muara Berau, menuju Palaran di Samarinda.
Di saat bersamaan di perairan Tambora, melintas tongkang tanpa muatan, yang ditarik Tugboat Lintas Samudera juga mengarah ke Samarinda. KM Sembarang 01 pun merapat di sisi kanan tongkang yang tengah berlayar.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
"Kabar itu kami terima sekira jam 18.46 Wita Sabtu (22/7) kemarin ya," kata Kepala Basarnas Kaltim-Kaltara Kantor SAR Balikpapan Mujiono, seperti disampaikan Kasi Operasi Octavianto dalam keterangannya, Minggu (23/7).
"Jadi korban (Heri) naik ke atas tongkang, pakai tangga, untuk melihat sisa batubara yang ada di dalam tongkang," ujar Octavianto.
"Saat menaiki dinding tongkang, pegangan tangan Heri lepas dan jatuh di pinggira tongkang, kemudian ke lantai kapal (KM Sembarang 01) dan terpental ke sungai. Tidak muncul lagi," tambah Octavianto.
Pascakejadian, lanjut Octavianto, juragan kapal dan 3 ABK, sempat mencari korban menyisir perairan, meski hasilnya nihil. "Hingga akhirnya dilaporkan ke Satpolair Kukar, dan akhirnya informasinya sampai ke kita," ungkapnya.
"Tim Basarnas dari Balikpapan, sejak malam tadi, sudah berada di lokasi pencarian di Anggana, bergabung bersama unsur SAR lain seperti Polair Anggana, BPBD, Tagana, dan KPLP Samarinda," terang Octavianto.
"Mulai jam 7 pagi tadi, tim SAR gabungan menyisir perairan, mencari korban menggunakan perahu karet, kapal patroli KPLP, speedboat dan kapal warga," demikian Octavianto.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial HRF dilaporkan menjadi korban kecelakaan kerja setelah tertimpa ekskavator.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca Selengkapnya