Hendak mancing, warga temukan mayat siswa SMA korban banjir Magetan
Merdeka.com - Tiga warga Desa Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jatim menemukan mayat di sungai yang kemudian teridentifikasi sebagai Fabustam Abu Amar (16), korban banjir Magetan yang hilang.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra mengatakan, mayat tersebut ditemukan oleh tiga orang yang hendak memancing, yakni Manurul Hidayat, Agus, dan Slamet.
Selanjutnya, jasad tersebut dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sayidiman Magetan untuk keperluan identifikasi dan visum.
Dikutip dari Antara, Minggu (19/11), menurut dia, dari hasil visum dan pengakuan keluarga, Fery mengutip rilis Kapolsek Magetan AKP M Munir, mayat tersebut diketahui atas nama Fobustam (16) yang dinyatakan hilang selama empat hari sebelumnya, yakni sejak Kamis (16/11).
Fery menuturkan, dengan ditemukannya mayat Fobustam yang merupakan salah satu dari dua korban banjir Magetan tersebut, kegiatan operasi SAR kecelakaan air banjir Magetan dengan posko di Balai Desa Ringinagung, Kecamatan Magetan, dinyatakan ditutup.
Selama proses pencarian, tim gabungan BPBD Magetan, Basarnas, TNI, Polri, PMI, Tagana, Paguyuban Giri Lawu (PGL), dan relawan lain telah melakukan penyisiran gorong-gorong dan sungai sepanjang sekitar 20 kilometer dari lokasi hilangnya korban.
Setelah dilakukan proses visum dan identifikasi, jasad Fabustam yang merupakan pelajar SMA 3 Magetan tersebut langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Banjir di Magetan mengakibatkan dua orang anak, Arega Rafasta Fifa (11) pelajar SD dan Fabustam Abu Amar (16) pelajar SMA 3 Magetan hanyut terseret arus melewati gorong-gorong berarus deras saat bermain air, Kamis (16/11).
Jenazah Arega ditemukan di gorong-gorong berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi hilangnya korban beberapa jam setelah kejadian. Sedangkan jasad Fabustam baru ditemukan empat hari kemudian.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal teridentifikasi atas nama Achir Bagus Dwi Ardhianto (12) dan Imam Suhada (53).
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca Selengkapnya