Hendak Nyusup di Demo Mahasiswa, 7 Siswa di Palembang Diamankan Polisi
Merdeka.com - Bermaksud menyusup dalam peserta aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang, tujuh siswa SMK dan SMA diamankan polisi. Saat ini mereka tengah diperiksa polisi.
Awalnya, sekelompok pelajar SMA dan SMK berkumpul di Taman Polda Sumsel atau tak jauh dari lokasi unjuk rasa di depan Mapolda Sumsel, Senin (30/9). Mereka membawa banyak poster dan bendera.
Petugas pun mendekat. Namun mereka langsung kocar-kacir dengan meninggalkan batu, kayu, bambu, dan sejumlah tulisan di atas kertas karton. Semua barang bukti diamankan polisi.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
Tujuh siswa berhasil ditangkap petugas dan langsung digiring ke Mapolda Sumsel. Polisi tengah menunggu kehadiran orangtua dan kepala sekolah masing-masing.
Dari beberapa poster yang diamankan bertemakan game online Mobile Legend 'BAN ESME PAK, JANGAN BAN KPK #BAIJE' (Hapus Esme/hero di Mobile Legend pak, jangan hapus KPK). Ada juga tulisan 'MASA DEPAN KAMI MASIH PANJANG KARENA ADA MANTAN YG HARUS MENYESAL !!!' Ada satu tulisan berbahasa salah satu daerah di Sumsel yang menjadi perhatian karena dinilai cabul.
Salah seorang siswa, IZ (16) mengaku diajak temannya bergabung dalam unjuk rasa mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi penolakan Undang-undang KPK dan sejumlah rancangan UU serta RKUHP. Ada puluhan siswa yang bersedia bergabung.
"Saya ikut-ikutan saja, tahunya mau gabung sama mahasiswa. Kata teman-teman menolak UU KPK, kami buat poster gaya mobile legend biar bagus," kata IZ.
Terkait batu yang diamankan polisi, IZ berdalih dibawa kelompok siswa lain yang datang terakhir. Namun, dirinya tidak mengetahui tujuannya. "Saya tidak ikut bawa batu, itu teman-teman dari sekolah lain," akunya.
Sementara MK mengaku tidak mengetahui apa yang bakal disuarakan. Dia hanya ikut-ikutan karena terpengaruh teman-temannya.
"Habis mid semester tadi saya diajak ke Taman Polda, mau demo. Saya disuruh pegang poster satu, mau gabung sama mahasiswa ketahuan polisi, kami dikejar," kata MK.
Kasubdit Renata Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, ketujuh siswa tersebut diamankan karena diduga hendak memprovokasi atau berbuat keonaran saat demo berlangsung. Hal ini terbukti banyaknya batu yang diamankan dari TKP.
"Mereka kita pulangkan tetapi harus dijemput keluarga dan sekolah. Ini jadi pelajaran bagi siswa lain," kata Suryadi.
Suryadi kaget dengan hasil tes narkoba yang dilakukan ketujuh siswa tersebut. Urine mereka semuanya positif mengandung amfetamin atau narkoba.
"Pengakuan mereka konsumsi sabu dan ineks. Ada yang sudah lama dan terbilang baru," tukasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca Selengkapnya