Hendak selundupkan ular & kadal langka, WN Jepang ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta
Merdeka.com - Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Soekarno-Hatta menggagalkan upaya penyelundupan dilakukan seorang warga negara Jepang bernama Imanishi Yusuke pada Selasa (29/5) kemarin. Petugas menyita puluhan ekor ular dan kadal langka dari pelaku.
Ada 50 ekor ular berbagai jenis. Serta 10 ekor kadal dikategorikan sebagai hewan langka harus diindungi.
-
Dari mana ular diselundupkan? Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Kenapa ular diselundupkan? China adalah salah satu pusat perdagangan hewan terbesar di dunia, tetapi pihak berwenang telah menindak perdagangan ilegal ini dalam beberapa tahun terakhir.
-
Spesies ular apa yang ditemukan? Temuan didokumentasikan dalam jurnal Animals. Memiliki Kebiasaan Khusus ‘Kebiasaan khusus ini juga memberi mereka keuntungan yang signifikan dalam ceruk tersebut, sehingga mereka menempati wilayah yang luas dari Sundalandia hingga India timur laut dan Tiongkok selatan.'
-
Dimana ular ditemukan di Jakarta? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Bagaimana ular tersebut ditangkap? Penangkapan ular-ular itu dilakukan secara manual pada malam hari. 'Semua spesimen spesies baru ini ditemukan di dahan kecil atau di tanah di samping sungai pada malam hari, di dekat hutan dan lahan pertanian,'
-
Apa jenis ular yang ada di Pulau Ular? Ilha da Queimada Grande adalah rumah bagi insularis Bothrups yang juga dikenal sebagai viper kepala tombak emas.
Senior Manager Of Branch Communication and Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Erwin Reviato menegaskan, upaya penyelundupan tersebut digagalkan petugas tadi pagi.
"Petugas Avsec mendapati tampilan dari barang bawaan penumpang tersebut di layar monitor X-ray terlihat mencurigakan. Belum lagi gerak-gerik penumpangnya yang seperti orang ketakutan," ujar Erwin, Kamis (31/5).
Kemudian petugas operator menginstruksikan kepada petugas pemeriksa barang untuk melakukan pemeriksaan barang. "Setelah dilakukan pemeriksaan didapati dua keranjang yang ditutup kardus dan dilakban. Setelah dibuka terdapat bungkusan plastik yang berisi ular dan kadal," ujar Erwin.
Penumpang lalu dibawa ke ruangan petugas untuk dipastikan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah dilakukan pemeriksaan dipastikan terdapat tujuh plastik di antaranya enam bungkus berisikan ular ukuran kecil berbagai warna. Satu bungkus berisikan kadal.
Selanjutnya petugas menghubungi pihak Karantina untuk dilakukan serah terima dan diproses sesuai aturan yang berlaku.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswi asal Korea Selatan ini mengaku suka binatang
Baca SelengkapnyaPria ini ditangkap saat mendarat di Tamil Nadu, India.
Baca SelengkapnyaPria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup yang Disimpan di Celananya
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap oleh petugas di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda
Baca SelengkapnyaPenyelundupan 99.250 benih lobster ke Vietnam, digagalkan petugas Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Dua kurir, S (35) dan M (42), pun turut ditangkap.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial RM mengaku berprofesi sebagai aktor dan produser film Bollywood berwarganegara India.
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan 34.222 ekor benih lobster tujuan Singapura digagalkan petugas Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPihak berwenang berhasil mengamankan 6 pekerja packing beserta barang bukti benih lobster.
Baca SelengkapnyaPetugas juga menangkp seorang pria berinisial EB (61) asal Jawa Tengah dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca Selengkapnya174 Ribu benih lobster nyaris diekspor secara ilegal ke Singapura. Beruntung upaya tersebut berhasil digagalkan.
Baca Selengkapnya