Herd Immunity Mampu Lindungi Ibu Hamil & Menyusui dari Ancaman Covid-19
Merdeka.com - Terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity mampu membantu para ibu hamil dam menyusui dari ancaman Covid-19. Demikian dikatakan Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro.
"Kekebalan kelompok ini keuntungan lainnya adalah bisa melindungi orang-orang di sekitarnya yang belum bisa mendapatkan akses vaksin," kata Reisa, Selasa (26/1).
Saat ini ada 17 kriteria kelompok masyarakat yang tidak bisa diberikan vaksin Covid-19 dari Sinovac, antara lain yang sudah pernah menderita Covid-19, ibu hamil atau menyusui, sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah, menderita penyakit Autoimun Sistemik (SLE/Lupus, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya), mengidap penyakit ginjal, menderita penyakit diabetes melitus, dan penyakit paru.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Kenapa imunisasi terlambat bisa membuat anak lebih rentan terhadap penyakit? Anak yang tidak menjalani imunisasi sesuai jadwal mungkin tidak mendapatkan perlindungan yang optimal dari penyakit tertentu. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, dan jika terinfeksi, durasi penyakit yang dialami bisa lebih lama dibandingkan dengan anak yang telah menyelesaikan vaksinasi.
-
Mengapa anak-anak yang belum divaksinasi berisiko tinggi terkena gondongan? Anak-anak yang belum menerima vaksinasi untuk mencegah gondongan berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
Selain itu, anak-anak dan lanjut usia juga belum bisa diberikan vaksin Covid-19 yang tersedia sekarang.
Diharapkan secepatnya ada vaksin Covid-19 yang bisa masuk ke Indonesia untuk dikonsumsi anak-anak dan lanjut usia untuk membangun respons kekebalan tubuh mereka terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
"Orang-orang ini lah yang nanti akan dilindungi oleh orang-orang yang punya kekebalan," tutur Reisa.
Dengan vaksinasi Covid-19, kekebalan spesifik terhadap virus penyebab Covid-19 bisa tercapai. Makin banyak yang diberikan vaksin Covid-19, makin banyak orang yang punya kekebalan spesifik tersebut, sehingga seolah membentuk "perisai perlindungan" untuk sebagian penduduk yang belum bisa mengakses vaksin Covid-19.
Kekebalan spesifik itu biasanya hanya bisa didapatkan dengan dua cara, yakni terinfeksi langsung atau karena diberikan vaksin.
"Vaksinasi Covid-19 ini tujuannya adalah membentuk imunitas. Imunitas yang dihasilkan dari vaksin adalah imunitas spesifik," ucapnya. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaPemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca Selengkapnya