Heroik, satpam lawan rampok satroni Gudang Teh Sosro, hingga pelaku kocar kacir
Merdeka.com - Salut dengan keberanian dua satpam ini. Berkat perlawanan yang dilakukan keduanya, kawanan rampok gagal beraksi di gudang Teh Sosro di Kabupaten Jembrana, Bali.
"Pelaku perampokan ada empat orang yang seluruhnya mengenakan penutup wajah. Mereka melarikan diri setelah satpam perusahaan tersebut melawan dengan menggunakan sabit," kata Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai. Demikian dikutip dari antara, Senin (16/10).
Ia mengatakan, perampok datang ke gudang perusahaan Sosro yang berlokasi di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara tersebut sekitar pukul 03.00 Wita. Kawanan rampok langsung menuju pos satpam untuk melumpuhkannya.
-
Apa yang dibawa kabur para perampok? Para pelaku membawa kabur mobil Honda Jazz milik korban dengan nomor polisi B 1735 NMV.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
Menurutnya, saat itu dua orang satpam yaitu Ida Bagus Eka Astika (54) dan I Kade Arta (50), sedang berada di dalam pos dengan pintu terkunci.
"Pintu pos satpam digedor-gedor pelaku, dengan ancaman akan menembak dua orang satpam tersebut. Namun dua penjaga ini tidak mau membukanya," katanya.
Oleh empat orang pelaku yang saat ini masih buron, pintu pos satpam dibuka paksa dan berhasil masuk. Meskipun panik, I Kade Arta, nekat mengambil pisau yang ada di dalam pos.
Dia kemudian melawan empat pelaku dengan pisau dan menyebabkan salah seorang dari komplotan terluka. Melihat salah seorang rekannya ambruk, komplotan itu langsung lari ke arah belakang gudang.
"Setelah empat perampok kabur, satpam baru keluar dan minta tolong. Satpam yang melawan dengan pisau tidak tahu persis bagian tubuh perampok yang luka," katanya.
Dari keterangan Arta dan Astika, ciri-ciri empat perampok berperawakan kurus. Sementara untuk baju yang dikenakan tidak ingat, karena mereka dalam kondisi panik.
Perlawanan yang dilakukan dua orang satpam ini juga membuat Satpam Astika mengalami luka pada bagian kepala dan mendapatkan empat jahitan.
Yusak mengatakan, dari tempat kejadian perkara, pihaknya membawa barang bukti rekaman CCTV, linggis, celurit, pecahan botol, penutup wajah, serta mengambil darah di lantai yang diduga berasal dari salah satu pelaku.
Berdasarkan rekaman CCTV serta darah pelaku, ia mengaku, sudah memiliki dugaan kuat identitas pelaku perampokan dan masih melakukan pengejaran.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika satu pelaku disusul dua rekannya yang berpura-pura ingin membeli rokok.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaAksi kejahatan itu bukan dipergoki warga biasa. Melainkan anggota TNI.
Baca SelengkapnyaLayak diapresiasi, begini aksi heroik Satpam komplek gagalkan aksi curanmor karena paham motor pemiliknya.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaNamun maling tersebut justru tidak lari. Bahkan sempat mengajak "tos" dengan korbannya.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca Selengkapnya