Hidayat sesalkan ada yang sebut reuni hanya lazim untuk sekolahan
Merdeka.com - Massa yang menyebut dirinya alumni aksi 212 menggelar reuni di Monas, Sabtu (2/12). Aksi 212 ini merupakan gerakan yang digelar untuk menuntut tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid prihatin banyak yang menganggap miring tujuan dari reuni alumni 212 ini. Bahkan ada yang menyindir, lanjut Hidayat, reuni hanya lazim digelar oleh sekolahan dan universitas.
"Banyak juga yang menyebarkan kebencian di 212 dengan macam-macam. Misalnya ini dianggap sebagai reuni, memang sekolahnya di mana. Memang punya ijazah pakai reuni, pakai alumni, ini kan kebencian," kata dia, Sabtu (2/12).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Bagaimana menghindari fitnah? Cara Menghindarkan Diri dari Sifat Fitnah Dalam Islam, menghindari fitnah sangat penting untuk menjaga kehidupan sehari-hari dan membangun persaudaraan yang baik antara sesama muslim. Fitnah dapat merusak hubungan antar-individu dan juga merusak reputasi seseorang.
-
Bagaimana Dita ajak suporter lawan kekerasan? Sepanjang pembicaraan membahas pengalaman jadi korban kekerasan di Stadion GBT, Dita berulang kali mengajak para suporter berani bicara jika mengalami pelecehan atau kekerasan. Misalnya dengan memvideo pelaku untuk kemudian memviralkan di media sosial hingga menegur pelaku secara langsung di TKP (Tempat Kejadian Perkara) agar yang bersangkutan malu dan tidak mengulangi perbuatannya.
-
Bagaimana Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
Ungkapan seperti itu, menurutnya tidak membantu memperkuat NKRI. "Kita betul-betul kuat menghargai Bhinneka Tunggal Ika. Kalau kita NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika jangan ada gitu dong," ujarnya.
Gerakan 212 kata dia bukan gerakan baru tapi telah dimulai sejak tahun lalu. Aksi pada 2016 lalu juga berlangsung aman dan damai. Hidayat meminta agar jangan lagi ada fitnah kepada warga yang ikut gerakan 212.
Pesan moral dari reuni 212 ialah pentingnya menjaga ikatan persaudaraan (ukhuwah Islamiah). "Kita penting menjaga keberadaan kita dalam negara Indonesia. Kita penting untuk menjadi bagian solusi dari Indonesia yaitu masalah demokrasi, penegakan hukum termasuk saudara-saudara kita yang terkena bencana di mana-mana di Indonesia ini," papar politisi PKS ini.
Massa yang mengikuti reuni 212 ini ditegaskan Hidayat ialah mereka yang cinta Pancasila, Indonesia, dan NKRI. Saat menggelar aksi tahun lalu, mereka melakukannya dengan aman, damai dan tertib. "Sekarang pun tetap aman, tertib dan damai. Jadi seharusnya jangan diprovokasi untuk kemudian menghadirkan ketegangan-ketegangan," kata dia.
Aksi itu ialah bentuk ekspresi demokrasi dari rakyat Indonesia khususnya umat Islam. Karena itu harus difasilitasi. "Mestinya tidak disalahpahami, mestinya tidak diprovokasi supaya tidak menimbulkan masalah dan sekali pun ada begitu banyak upaya untuk menyalahpahami umat Islam tetap datang aman, tertib dan damai," jelasnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto sempat mempertanyakan maksud dan tujuan reuni alumni 212 tersebut. Wiranto mengatakan, lazimnya kegiatan reuni digelar oleh sekolah atau universitas. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada merespons tagar #SantriMenolakPolisi yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPerlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan DPP CMMI melalui surat pemberitahuan ke seluruh anggota DPP CMMI, PP Muslimah CMMI
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca Selengkapnya