Wakil Ketua MPR yakin aksi 2 Desember bukan agenda makar
Merdeka.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memberikan orasi dalam aksi damai 2 Desember di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12). Dari atas panggung Hidayat Nur Wahid menegaskan, Islam cinta dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga tidak benar jika ada yang menyebut aksi 2 Desember sebagai aksi makar yang ditunggangi kepentingan politik.
"Agenda kita tidak ada agenda makar, penggulingan kekuasaan, itu fitnah. Tapi yang ada penegakan hukum kepada penista agama," tegas Hidayat Nur Wahid.
Menurut Hidayat Nur Wahid, membela Alquran adalah wajib hukumnya sebagai umat muslim. Sebab, saat ajal menjelang dan di dalam alam kubur, giliran manusia yang dibela oleh Alquran.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
"Maka dengan pemahaman ini, kita ingatkan, doakan penegak hukum, Kapolri, Jaksa, MA, kalau semuanya bela Alquran di bumi ini maka nanti bapak bapak juga akan dibela Alquran saat sakratul maut," ucapnya.
Hidayat mengajak semua umat muslim menghormati proses hukum yang berjalan terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas dugaan penistaan agama. Saat ini berkas perkara Ahok sudah dilimpahkan dari kejaksaan ke pengadilan.
"Kita hormati hukum. Agar hukum ditegakkan kepada penista agama," ucapnya.
Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia Nadjamuddin Ramly juga menjadi pembicara dalam aksi 2 Desember. Dia berharap pemerintah dan institusi penegak hukum mendengarkan aspirasi massa yang menggelar aksi hari ini. Dia berjanji aksi ini akan selesai usai salat jumat sesuai kesepakatan antara Polri dan GNPF-MUI.
"Komitmen kita bubar setelah salat jumat. Setelah jumatan semua ulama balik ke daerahnya dan teman-teman MUI dan ormas ikut di sini menyapa umat," imbuhnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski demikian, Wakil Ketua Umum Gerindra ini menghormati hak Hasto untuk membela diri.
Baca SelengkapnyaLukman menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Setyo Budiyanto merespons rencana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mendatangi KPK bila Hasto Kristiyanto ditangkap
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membeberkan alasan menghentikan kasus Aiman.
Baca SelengkapnyaMajelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menggelar sidang putusan dugaan pelanggaran etik oleh hakim konstitusi, Kamis, 28 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menegaskan agar Rohidin Mersyah menghormati hukum yang sedang berjalan.
Baca SelengkapnyaPenyidik Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) terhadap kasus Aiman
Baca SelengkapnyaHasto menyebut berbagai intimidasi diterima PDIP usai memecat Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaKejagung menegaskan pengusutan perkara tersebut berdasarkan bukti dan fakta hukum.
Baca Selengkapnya“Mendorong Kapolda metro Jaya Irjen Karyoto menunda sementara proses hukum terhadap Aiman Witjaksono," kata Ketua IPW
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto menyatakan pihaknya menghormati proses hukum
Baca SelengkapnyaDemontrasi yang digelar oleh gabungan sejumlah elemen masyarakat di depan gedung KPK berakhir ricuh.
Baca Selengkapnya