Hidup di dapur reyot, nenek 83 tahun ini berharap belas kasihan
Merdeka.com - Kehidupan yang dijalani Nenek Wayan Santrug (83) dari Dusun Brawansalak, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali ini menambah daftar panjang deretan orang miskin di pulau dewata. Nenek ini tinggal di gubuk reyot bahkan kini sudah jebol.
Karena sudah tidak bisa ditempati lagi, nenek yang memiliki tiga orang anak dan empat cucu ini terpaksa ngungsi ke dapurnya yang juga terbuat dari bata dan gedek. Kini rumah yang sudah jebol tersebut juga dijadikan kandang entok yang dipelihara oleh nenek ini.
"Kami tidak punya biaya untuk memperbaiki rumah. Jadi saya terpaksa ngungsi ke dapur agar tidak tertimpa reruntuhan rumah," ujar Santrug, di Banyubiru, Jembrana, Rabu (19/8).
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Kenapa rumah tua itu terbengkalai? Kini rumah tua itu tak ada yang menempati dan terbengkalai.
-
Bagaimana kondisi rumah? Meskipun demikian, menariknya beberapa perabotan masih tersusun rapi.
-
Kenapa rumah Jenita Janet terbengkalai? Sampai saat ini, belum diketahui apakah rumah ini benar-benar milik Jenita Janet atau tidak, mengingat rumah ini terlihat sudah sangat lama ditinggalkan.
-
Kenapa Jirayut merenovasi rumahnya? Perjuangan Jirayut Membawa Hasil Kakak Jirayut sering membagikan perjalanan renovasi rumahnya melalui kanal YouTube-nya, yang membuat netizen terkesan dengan perjuangan Jirayut di Indonesia.
Dalam keseharian nenek Santrug hanya membuat jejahitan canang (sarana sembahyang) untuk bisa menutupi kebutuhannya. "Ya kadang diberikan juga sama anak. Karena saya sudah tidak mampu kerja," jelas nenek janda, ini.
Santrug berharap agar rumahnya itu bisa diperbaiki sehingga tidak lagi tidur di dapur. Namun nenek tidak bisa berharap banyak karena tidak memiliki dana untuk memperbaiki rumahnya.
Sementara itu Kadus Brawansalak Putu Sandiasa membenarkan kalau nenek tersebut kini tidur di dapurnya. Nenek sudah masuk dalam data BPS. Namun tidak masuk dalam buku merah. "Tapi kami sudah usahakan bantu dengan beras jompo," tandasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca SelengkapnyaTinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah kakek pembuat gula merah berusia 82 tahun ini memprihatinkan bahkan nyaris roboh.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaTangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaKemensos salurkan bantuan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) dalam Bakti Sosial Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-28 di Kabupaten Aceh Utara.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaAnsori tak mengetahui secara pasti penyebab Ngantiani tidur di gubuk.
Baca SelengkapnyaDi usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.
Baca Selengkapnya