Hidup sebatang kara, Aini tewas duduk di sofa karena sakit
Merdeka.com - Nur Aini (45), warga Jalan Petompon No 2A RT 6 RW 8, Kelurahan Kemijen Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah yang hidup sebatang karang ditemukan tewas di dalam rumahnya di sekira pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan pertama kali oleh adiknya kandungnya, Bambang yang datang menengok korban. Korban diketahui memang sedang sakit.
"Saat itu saya lihat lampu dalam keadaan menyala, ada bau menyengat, karena curiga saya intip lewat jendela posisi kakak saya sedang duduk di sofa. Sudah membusuk. Mau masuk pintu terkunci, akhirnya saya lapor ke polisi," papar Bambang saat dimintai keterangan petugas di tempat kejadian.
Petugas Polsek Semarang Timur dan Inafis Polrestabes Semarang yang mendapat laporan langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil identifikasi tidak ditemukan tanda penganiayaan. Diduga korban meninggal karena sakit parah yang tak kunjung sembuh.
-
Apa yang ditemukan di rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Kenapa koin emas itu ditemukan di rumah yang terbakar? 'Penemuan paling menarik dari rumah itu adalah lima koin emas yang berserakan di lantai. Dua di antaranya rusak parah akibat kebakaran. Yang menarik dari koin-koin itu adalah umurnya jauh lebih tua daripada rumah tersebut. Koin-koin itu berasal dari abad ke-6, dari masa Kaisar Justinian I,' kata Ivanov.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Saat dilakukan identifikasi di rumah korban juga ditemukan uang tunai kurang lebih Rp 20 juta. Korban diduga meninggal pada hari Jumat (2/9) yang lalu.
"Melihat dari kondisi korban seperti itu dan dari hasil pemeriksaan kami dan tim medis dari Puskesmas Semarang Timur, diperkirakan sudah meninggal sejak Jumat (2/9) lalu," ungkap Iptu Syawal yang memimpin Tim Inafis Polrestabes Semarang.
Usai proses identifikasi dan olah TKP, petugas mengevakuasi jasad korban ke Kamar Jenazah RSUP dr Kariadi di Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah untuk diautopsi guna penyelidikan lebih lanjut. Rumah Aini sendiri agak jauh lingkungan tetangga. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaYani mengaku tidak mengetahui detil penyebab satu keluarga tersebut meninggal dunia. Meski diakuinya, rumah tangga sang adik kerap terjadi pertengkaran.
Baca SelengkapnyaTabir kematian mayat dalam koper yang ditemukan di Cikarang, Bekasi akhirnya terkuak.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena sakit sebab tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan polisi yang bertugas di Pelayanan Markas Polda Kalbar.
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua tewas dalam rumahnya di Perumnas III, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (7/9). Di perutnya tertancap sebilah pisau.
Baca SelengkapnyaPelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu
Baca SelengkapnyaKepolisian mengidentifikasi mayat tersebut dengan memindai sidik jarinnya menggunakan Mambis (pendeteksi sidik jari).
Baca SelengkapnyaKematian mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) di kamar indekosnya disimpulkan akibat mati gantung.
Baca SelengkapnyaMotifnya karena pelaku terlilit pinjaman online. Pelaku menggunakan pisau lipat dalam aksinya.
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca Selengkapnya