Hilang 2 hari di Gunung Jayanti, pencari madu ditemukan tewas
Merdeka.com - Seorang pria yang berprofesi sebagai pencari madu, Yanto (35), warga Kampung Benteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ditemukan tewas. Dia diduga tewas akibat terjatuh dari pohon saat mencari madu.
"Sebelum ditemukan tewas, korban yang sempat hilang di Gunung Jayanti sejak Jumat(9/9). Informasi dari keluarga sebelum kejadian korban sempat meminta izin untuk mencari madu ke Gunung Jayanti," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri di Sukabumi, Minggu (11/9) dikutip dari Antara.
Menurutnya, pihak keluarga juga melapor ke kepolisian dan informasi hilangnya Ato panggilan akrabnya, langsung menyebar ke petugas penolong dan tim SAR dari berbagai lembaga.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Tim SAR gabungan pun langsung menyusuri Gunung Jayanti dan di hari kedua ini, akhirnya petugas berhasil menemukan jasad korban yang sudah tidak bernyawa.
Saat ditemukan, tubuh Ato dalam kondisi tertelentang dan menggunakan jaket loreng milik TNI dan menggunakan celana jins. Diduga, korban terjatuh dari pohon kiara setinggi tiga meter, karena di lokasi kejadian terdapat sarang lebah.
"Diduga korban hendak menaiki pohon tersebut, entah karena licin atau tergelincir akhirnya Ato terjatuh dan tubuhnya menimba bebatuan yang ada di bawah pohon tersebut," tambahnya.
Okih mengatakan, jasad korban pun dievakuasi tim dan langsung dibawa ke rumah duka karena keluarganya menolak untuk dilakukan autopsi atau visum terhadap jasad Ato dan sudah menerima kejadian ini sebagai musibah.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaPengetatan prosedur ini bercermin dari kejadian atas Yodeka Kopaba yang belakangan diketahui ternyata baru pertama kali mendaki.
Baca SelengkapnyaPadahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaTemuan tim PDFMI Afif Maulana meninggal karena luka yang diderita usai jatuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaBasarnas Bali akhirnya menemukan identitas pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan dari keluarga korban, Danny memiliki riwayat penyakit jantung dan paru-paru.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil autopsi, korban meninggal karena beberapa sebab.
Baca SelengkapnyaPolda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Ikuti Hasil Autopsi
Baca Selengkapnya