Hilang 2 hari, remaja SMP ditemukan meninggal tanpa busana di sungai
Merdeka.com - Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), AK (16), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa tanpa busana pada Minggu (13/11) sekitar pukul 06.30 WIB. Dia ditemukan mengapung di permukaan sungai bawah jembatan yang menghubungkan ke Rumah Sakit Selasih jalan Hangtuah desa Makmur kecamatan Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan, Riau.
Kasat Reskrim Polres Pelalawan AKP Herman Pelani SH mengatakan, mayat korban pertama kali ditemukan M Saleh (52) warga setempat, kemudian diberitahu kepada ibu korban Arfeni (40) domisili di Barak Townsite II, Pangkalan Kerinci.
Dijelaskan Herman, sebelumnya korban dinyatakan hilang pada Jumat (11/11) sekitar pukul 15.00 WIB. Ketika itu, korban berangkat bersama dengan 5 orang temannya untuk mencari ikan laga di lokasi BTN Lama.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Mengapa mumi remaja meninggal? Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa gadis tersebut, yang diperkirakan berusia antara 14 dan 17 tahun, meninggal karena komplikasi saat melahirkan, dengan tengkorak janin yang ditemukan di jalan lahir.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana kerangka gadis itu ditemukan? Arkeolog menemukan kerangka seorang gadis berusia 15 tahun yang dikubur secara tidak lazim pada tahun 680-880 di desa Conington, Cambridgeshire, Inggris.
"Lalu pada pukul 18.00 WIB, 5 orang temannya tersebut pulang rumah sedangkan korban tidak kembali," ujar Herman.
Tak ayal, keluarga korban bertanya kepada 5 orang temannya. Lalu mereka mengatakan korban dijemput oleh seorang temannya di BTN Lama dengan menggunakan sepeda motor berwarna hitam.
"Berdasarkan keterangan 5 orang teman korban tersebut, korban langsung pergi dengan teman korban yang lain yang menjemput korban dengan menggunakan sepeda motor warna hitam," kata Herman.
Selanjutnya setelah lebih dari satu hari korban tidak kembali, pihak keluarga melaporkan orang hilang ke Polsek Pangkalan Kerinci. Selain melapor ke polisi, keluarga juga berusaha mencari keberadaan korban dibantu warga lainnya.
"Hingga akhirnya, saat akan berangkat bekerja dan melewati jembatan Selasih, Saleh melihat sesosok mayat yang terapung di sungai," ucap Herman.
Kemudian Saleh beserta masyarakat setempat melaporkan ke pihak kepolisian, lalu mendatangi Tempat Kejadian Perkara dan mengevakuasi mayat untuk dibawa ke RSUD Selasih.
"Sesampai di RSUD Selasih, ibu korban datang dan mengakui bahwa jenazah itu merupakan anak kandungnya," kata Herman.
Polisi melakukan permintaan visum mayat, dari hasil pemeriksaan visum luar dan hasil keterangan sementara dari dokter RSUD Selasih, bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Diperkirakan bahwa korban sudah tidak bernyawa lagi selama satu hari akibat banyaknya air yang masuk ke dalam tubuh korban. Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi, selanjutnya terhadap korban akan dibawa ke kampung halaman di Taluk Kuantan kabupaten Kuantan Singingi
"Petugas telah membuat surat pernyataan penolakan dilakukan autopsi dari pihak keluarga korban. Namun, penyidik tetap bekerja menyelidiki kasus ini," pungkas Herman.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaWarga menemukan tubuh siswi SMP itu tergeletak di pinggir jalan
Baca SelengkapnyaKapolres Kepulauan Seribu, AKBP Ajie Lukman Hidayat menjelaskan, mayat itu diduga sudah hanyut berhari-hari di laut sehingga diduga menyebabkan kepala rusak.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa beberapa saksi. Namun, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaDia memastikan CCTV tersebut tidak rusak, namun kapasitas penyimpanan DVR CCTV hanya 1 TB
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca Selengkapnya