Hilang 3 hari, ABG di Gowa gantung diri di pohon nangka
Merdeka.com - Warga Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel digegerkan dengan temuan mayat tergantung di pohon nangka, Selasa (13/3) pukul 08.30 WITA. Diketahui mayat pria dengan lidah menjulur itu berinisial A (16), siswa SMK Balangpapa.
Korban ditemukan menggantung di area kebun rambutan milik Ahmad, orang tua korban yang berjarak 500 meter dari rumah. Dan yang pertama kali temukan mayat A adalah Ahmad.
"Setelah dapat laporan, kami langsung ke TKP kemudian mendapati mayat itu dalam kondisi tergantung dengan seutas tali nilon, lidah menjulur dan sudah membusuk. Langsung dilakukan olah TKP bersama tim forensik," kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga.
-
Siapa yang ditemukan tewas dengan kepala tertancap kayu? Korban siswi SMP, jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana kejadian kepala bocah tersangkut kaleng? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Korban diduga sudah meninggal tiga hari lalu. Terakhir kali korban pamit ke orang tua, namun tak kunjung kembali ke rumah.
"Kesimpulan awal, Asrul meninggal karena bunuh diri berdasarkan tanda-tanda lazimnya orang bunuh diri yakni lidah menjulur, diperkuat dengan hasil indentifikasi kedokteran foreksik Polda Sulsel. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dan juga tidak ditemukan jejak di lokasi kejadian selain jejak korban," jelas Shinto.
Ditambahkan, belum banyak keterangan yang bisa digali karena keluarga korban masih berduka. Pihak keluarga juga tidak bersedia mayat korban diautopsi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKorban mulai tak ada kabarnya dan dinyatakan hilang sejak 6 November lalu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa korban tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang terjadi pada Peristiwa ini terjadi pada Senin (11/9).
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaWarga menemukan tubuh siswi SMP itu tergeletak di pinggir jalan
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa beberapa saksi. Namun, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaIbunda mengungkapkan korban tidak pernah pamit saat akan keluar rumah.
Baca SelengkapnyaKorban berangkat dari rumah bersama temannya ke lapang voli lalu jajan di salah satu warung. Sejak itu tak pulang.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan pria dalam sarung ternyata keponakannya sendiri
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia dengan sejumlah luka di bagian kepalanya
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca Selengkapnya