Hilang, 3 pendaki WNI terakhir kontak sehari sebelum gempa Nepal
Merdeka.com - Gempa bumi yang berkekuatan 7,9 Skala richter yang melanda Nepal, mengakibatkan ribuan orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Kementerian Luar Negeri mencatat terdapat 50 WNI kini berada di berbagai kota Nepal.
Dari puluhan WNI tersebut, terdapat tiga orang pendaki yang berasal dari Taruna Hiking Club (THC), Organisasi Penggiat Alam Bebas asal Bandung. Ketiga pendaki tersebut adalah Jeroen Hehuwat (36), Kadek Andana (27), dan Alma Parahita (31).
"Mereka sampai di Nepal 19 April, rencananya selama 18 hari," kata perwakilan THC, Gyaista Sampurno saat dihubungi, Minggu (26/4).
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
Sampurno menjelaskan, sejak terjadi gempa pada Sabtu siang (25/4) waktu setempat, pihkanya kesulitan menghubungi ketiga pendaki tersebut. Komunikasi terakhir dilakukan sehari sebelum gempa berlangsung.
"Kami terakhir berkomunikasi saat mereka masih berada di area perkampungan Kyanjing, sehari sebelum pendakian," kata Sampurno.
Sampurno menjelaskan, perwakilan pendakian di Kathmandu, Nepal sendiri mengaku kesulitan untuk menghubungi ketiga pendaki tersebut. Dia menambahkan, sampai saat ini, THC masih belum mendapatkan informasi dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia.
"Yang jadi masalah komunikasi sangat sulit, Kathmandu seharian sangat sulit dihubungi. Sampai saat ini kita juga belum dapat informasi resmi dari KBRI di sana," ujarnya.
Dari ketiga pendaki ini, lanjut Sampurno, baru Jeroen Hehuwat yang pernah mendaki di Nepal. Dua lainnya merupakan pendaki baru.
"Ini pendakian kedua Jeroen Hehuwat kedua ke Nepal. Pada 2012, dia ikut mendaki sama saya. Kalau untuk Kadek Andana dan Alma Parahita, mereka baru pertama kali ke Nepal, tapi sudah berpengalaman naik gunung di Indonesia," ujarnya. (mdk/amn)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan erupsi Gunung Marapi mengimbau masyarakat segera melapor apabila ada keluarganya hilang Gunung Marapi..
Baca SelengkapnyaSebanyak 6 pendaki asal Riau masih terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), yang kembali erupsi pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB.
Baca SelengkapnyaBelasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca SelengkapnyaPendaki ini hilang sejak Kamis (23/5), ketika turun dari Tugu Yuda menuju shelter tiga.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari ketiga pascaerupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, 18 pendaki dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDi perjalanan turun itulah, petaka dialami Vio. Dia tiba-tiba saja tersesat di jalur penurunan.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Jepang pada Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik sekitar 3.000 meter.
Baca SelengkapnyaTemannya melihat terakhir korban berjalan bersama sosok dikira temannya
Baca Selengkapnya