Hilang dari Rumah, Pemilik Salon Ternyata Dihabisi Teman
Merdeka.com - Polisi mengungkap kasus hilangnya Moga Saputra Siregar alias Mona (40), warga Desa Aek Haruaya, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Sumut. Pria pemilik salon ini ternyata dibunuh dua teman dekatnya.
Moga dilaporkan hilang sejak 26 Maret 2019. "Laporan kehilangan dibuat saudaranya," ucap AKP Alexander Piliang, Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan, Jumat (12/4).
Saudara Moga yang bernama Saprin Efendi Siregar melapor ke polisi setelah tidak menemukan pria itu di rumahnya pada 31 Maret 2019. Sementara lokasi usaha salonnya di Desa Padang Hasior Lombang, Sihapas, Barumun, dalam keadaan terkunci.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
Salah seorang warga mengaku terakhir melihat Moga pada Selasa (26/3). Dia berboncengan dengan seorang temannya bernama Patut Pohan, warga Desa Sitada-tada Kecamatan Sihapas Barumun, Kabupaten Padang Lawas.
"Mereka mengendarai sepeda motor milik korban ke arah pekan Padang Hasior," jelas Alex.
Merasa curiga, Efendi masuk ke kediaman Moga. Dia jadi yakin saudaranya itu telah jadi korban kejahatan karena melihat sejumlah barang berharga tidak ada di tempatnya.
"Dia kemudian membuat laporan pengaduan orang hilang di Polsek Barumun Tengah (Barteng) pada 8 April 2019," jelas Alex.
Laporan dengan No Lp/19/IV/2019/SU/Tapsel/TPS Barteng ditindaklanjuti polisi. Dari penyelidikan yang dilakukan, Polsek Barteng dan Satuan Reskrim Tapsel mengamankan Sahukum Hasibuan alias Farhan hasibuan alias Hukum (33) di Desa Sihadung Laut, Sungai Kanan, Labuhan Batu Selatan.
Sahukum mengaku telah membunuh Moga. Perbuatan itu dilakukannya bersama Patut pada malam hari 26 Maret 2019. Motifnya dendam.
"Jadi kedua pelaku menusuk pada bagian dada korban berulang kali dengan benda tajam. Setelah korban meninggal lalu para pelaku membuang jasad korban ke semak yang ada di wilayah Desa Lubuk Gonting Kecamatan Sihapapas Barumun, Padang Lawas," jelas Alex.
Bukan hanya membunuh, kedua pelaku juga mengambil barang-barang milik korban. "Dari tersangka Sahukum diperoleh barang milik korban berupa 1 unit sepeda motor Honda Vario hitam dan 1 unit HP merek Samsung," urai Alex.
Pengembangan dilakukan. Sahukum dibawa untuk menunjukkan lokasi jasad korban.
"Akhirnya ada mayat ditemukan sudah menjadi tulang-belulang, diduga adalah jasad korban. Tulang belulang itu selanjutnya dibawa ke RSUD Paluta," sebut Alex.
Petugas kemudian membawa Sahukum untuk mencari keberadaan tersangka Patut. "Namun tersangka berusaha melarikan diri, sehingga kita memberikan tindakan tegas terukur terhadap tersangka. Kita juga masih mengejar tersangka Patut yang kita duga sebagai otak pelaku pembunuhan ini," tutup Alex.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca Selengkapnyakejadian pembacokan dalam video terjadi pada Kamis (8/8) di Desa Keurea, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali.
Baca SelengkapnyaPolisi mengantongi identitas mayat pria dalam sarung di Pamulang
Baca SelengkapnyaWarga sempat berpapasan dengan pelaku usai keluar dari rumah korban
Baca SelengkapnyaNicolas mengatakan percobaan pembunuhan tersebut terjadi sekiranya sudah satu bulan yang lalu.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan pria dalam sarung ternyata keponakannya sendiri
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaSetalah dilakukan pendalaman, Fahmi diketahui merupakan teman dekat daripada korban.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban yang sedang sarapan pagi di rumah kontrakan bersama Sumarni (34) didatangi pelaku.
Baca SelengkapnyaPelanggan menemukan korban dalam posisi duduk di kursi pangkas. Dia tidak bergerak.
Baca SelengkapnyaKorban dan dua pelaku mutilasi di Sleman saling mengenal. Mereka berkenalan di media sosial dan tergabung dalam grup Facebook.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnya