Hilang Kontak Selama 10 Tahun di Arab Saudi, TKW Sukabumi Ditemukan
Merdeka.com - Tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Cigadog, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang diketahui bernama Runiyah (37) hilang selama 10 tahun di Riyadh, Arab Saudi akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
"Saat ini buruh migran tersebut baru saja dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Caringin, Kecamatan Cisolok," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat, Jejen di Sukabumi, Jumat (25/10).
Informasi yang dihimpun, pahlawan devisa ini diberangkatkan ke Riyadh pada Juni 2009 lalu melalui perusahaan jasa pemberangkatan TKI PT Bajri Putra Mandiri. Wanita ini pun kemudian ditempatkan di Al-Khobah namun, pekerjaan yang diberikan kepada Runiyah tidak sesuai dengan kontrak awalnya yakni menjadi penata rumah tangga.
-
Siapa yang menjadi buruh di perkebunan? Adapun beberapa wilayah di Jawa yang menjadi pemasok utama para pekerja buruh perkebunan, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
-
Bagaimana buruh Jawa bekerja di perkebunan? Hampir seluruh kuli yang didatangkan ini rata-rata masih di usia yang cukup muda. Mereka yang berangkat ke Pulau Sumatera adalah orang-orang yang siap bekerja di perkebunan dengan sistem kontrak atau biasa disebut dengan istilah Koeli Kontrak.
-
Siapa yang merawat kambing di Kampung Pasar Setan? Di rumahnya, ia dan suaminya beternak kambing. Kambing-kambing orang lain dititipkan di rumah mereka dan keluarga itu bertugas untuk merawat kambing-kambing tersebut.
-
Apa pekerjaan utama buruh Jawa di perkebunan? Mereka ini sangatlah penting untuk pengembangan perkebunan karet dan tentunya bisa menghasilkan komoditi yang berkualitas.
-
Dimana keluarga Muslim bekerja? 'Bahwa pintu masuk ke Gereja Makam Suci dirawat oleh umat Islam semakin menambah permadani budaya Kota Suci yang seringkali membingungkan namun selalu menarik,' bunyi pernyataan tersebut.
-
Dimana suami pengangguran ini tinggal? Sudah dilaporkan bahwa ia pindah ke Jepang sekitar delapan tahun yang lalu dan menikah dengan wanita bernama Fenghua.
Selama di rumah majikannya, buruh migran ini bukan menjadi penata rumah tangga tetapi, mengurus kebun dan kambing. Selain itu, korban pun selama bekerja tidak diperkenankan menggunakan alat komunikasi sehingga selama 10 tahun tidak bisa menghubungi keluarganya di Sukabumi.
Selama itu pun keluarganya selalu mencari keberadaan Runiyah bahkan, sempat beranggapan buruh migran ini telah meninggal dunia. Tetapi, pihak keluarga tidak putus semangat dan melaporkan ke pihak SBMI untuk ikut mencari.
Akhirnya upaya dan kerjasama SBMI Kabupaten Sukabumi dan Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) SBMI dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang dibantu Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar RI di Riyah akhirnya Runiyah bisa ditemukan pada 28 Februari 2019.
"Setelah menjalani proses di KBRI, Runiyah akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya pada 23 Oktober 2019 dan saat ini sudah kembali berkumpul bersama keluarganya," tambahnya.
Jejen mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Kemenlu RI dan KBRI Riyadh yang telah membantu proses pencarian hingga pemulangan Runiyah.
Sementara, Tim Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) SBMI Riyadh Agus Gia mengatakan pihaknya tidak hanya membantu dalam melakukan pencarian dan koordinasi dengan instansi terkait tetapi, mengupayakan agar hak pahlawan devisa ini seperti gajinya diberikan oleh majikannya. Sebab selama 10 tahun bekerja Runiyah tidak pernah diberikan haknya itu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaSaat jasad majikannya ditemukan terkapar di rumahnya, padahal Sofiatun hanya berteriak meminta tolong.
Baca SelengkapnyaKebanyakan orang mungkin menganggap Arab Saudi adalah negara kaya. Namun siapa sangka ada sisi gelap perlakuan orang Arab ke pekerja Indonesia di balik kehidupa
Baca SelengkapnyaSeorang TKI yang bekerja di Hongkong membagikan pengalamannya saat merawat kambing milik bosnya.
Baca SelengkapnyaSaat bekerja di Brunei, gaji wanita ini sudah lebih dari 1.000 dolar atau sekitar Rp12 juta lebih. Namun, ia memilih pulang kampung.
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Banyuwangi telah merantau selama puluhan tahun sebagai seorang transmigran di Kaltara dan tidak pernah pulang kampung.
Baca SelengkapnyaDi kampung halaman, dia berhasil mendirikan rumah mewah dua lantai.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaAlman Mulyana seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) akhirnya pulang kampung halamannya di Kabupaten Subang, Kecamatan Pabuaran, Desa Siluman.
Baca SelengkapnyaKisah sukses seorang TKW di Arab Saudi bangun bisnis di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini menjadi buruh migran di Taiwan selama 6 tahun.
Baca SelengkapnyaAbdul menghabiskan waktu kurang lebih 7 tahun untuk mengubah hidupnya di kampung.
Baca Selengkapnya