Hilang Sebulan, Pendaki Gunung Slamet Asal Tegal Ditemukan Tinggal Tulang
Merdeka.com - Seorang pendaki bernama Ahmad Sulaiman (19) yang hilang selama sebulan di Gunung Slamet ditemukan tak bernyawa pada Rabu (26/12). Jasad Ahmad yang hilang sejak pertengahan November ini ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang.
"Kami temukan di anakan Sungai Pelus," ungkap Koordinator Tagana Kabupaten Banyumas, Ady Candra, Kamis (27/12).
Pencarian Ahmad Sulaiman yang hilang memakan waktu satu hari satu malam sejak Selasa (25/12). Pencarian tersebut menindaklanjuti laporan kehilangan orang yang diterima oleh Polsek Karangreja Polres Purbalingga pada Selasa (25/12) bahwa ada pendaki yang hilang di wilayah Gunung Slamet.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Siapa pendaki yang hilang di Semeru? Delapan tahun lalu, atau tepatnya tanggal 3 Juni 2016, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
-
Siapa yang hilang di Gunung Singgalang? Di balik pesonanya yang menakjbukan, tepat di dekat Telaga Dewi atau di ketinggian 2.679 mdpl, terdapat sebuah plakat sebagai bentuk mengenang dan didedikasikan untuk dua siswa dari Kota Padang yang mendaki gunung ini tapi tak kunjung kembali pada tahun 1988.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Baru diketahui, Ahmad Sulaiman mendaki Gunung Slamet bersama tiga rekannya, Muhammad Jefri Trimulyana (17), Muhammad Imam As’ari (19) dan Ahmad Fadil Izulhaq (14) pada Rabu (21/11). Keempat pemuda mendaki melalui Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Pendakian dilakukan tanpa izin dari petugas Pos Bambangan.
Saat itu, mereka langsung melakukan pendakian menuju Pos 9. Setibanya di lokasi mereka memutuskan untuk langsung turun dengan jalur pendakian yang sama.
"Namun sampai di Pos 7, mereka tersesat tidak menemukan jalur kembali. Karena hari sudah gelap, mereka memutuskan untuk bermalam," ujar Ady Candra.
Keesokan paginya, Ahmad Sulaiman tidak ditemukan oleh rekan-rekannya di sekitar tempat istirahat tersebut. Ketiganya lantas memutuskan untuk mencari pemukiman penduduk untuk meminta pertolongan.
"Namun nampaknya mereka bertiga tidak meminta pertolongan," ujar Ady.
Baru berjarak satu bulan kemudian, Ahmad Sulaiman yang juga menjadi santri di Ponpes Attolibiyah, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dicari keberadaannya. Pihak Ponpes pun mendatangi rumah Ahmad Sulaiman untuk bertanya. Namun pihak kelurga juga terkejut karena sudah satu bulan, Ahmad Sulaiman tidak pulang.
"Baru selasa kemarin, ketiga temannya yang mendaki melaporkan kejadian ini ke Polsek Karangreja Purbalingga. Karena mereka tidak melaporkan kegiatan pendakian ke Pos Bambangan otomatis tidak ada daftar nama mereka berempat di buku pendaftaran pendakian. Berdasarkan keterangan ketiga rekannya, maka diputuskan Tim SAR gabungan melakukan pencarian," kata Ady.
Pencarian langsung dilakukan hari Selasa. Namun karena cuaca tidak mendukung, pencarian sempat dihentikan untuk dilanjutkan esok hari. Pada hari Rabu, dari Bascamp Bambangan Desa Kutabawa lantas diberangkatkan 23 orang Tim evakuasi beserta personel dari Forkompimcam Karangreja di ikuti lebih kurang 30 orang.
"Rabu sore berhasil ditemukan pendaki yang hilang di Anakan Sungai Pelus. Awalnya Tim dari Banyumas akan melakukan penjemputan secara estafet. Namun hal ini diurungkan karena mengingat medan yang dipergunakan untuk evakuasi bukan melalui jalur pendakian, sehingga sangat berresiko untuk menjemput secara estafet," ungkap Ady.
Proses evakuasi korban berjalan kurang lebih 5 jam. Tim baru sampai di titik penjemputan pada Rabu (26/12) pukul 22.45 WIB. Selanjutnya jenazah dibawa ke RS Margono Soekardjo Purwokerto untuk dilakukan pemeriksaan oleh Inafis Polres Banyumas.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaBasarnas Bali akhirnya menemukan identitas pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa beberapa saksi. Namun, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaNasib tragis menimpa seorang mahasiswi asal Simalungun yang tewas dibunuh oleh mantan pacarnya sendiri
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin laki-laki.
Baca SelengkapnyaIbunda mengungkapkan korban tidak pernah pamit saat akan keluar rumah.
Baca SelengkapnyaKapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (8/8) sekitar pukul 07:00 WITA
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca Selengkapnya