Hilang Terseret Ombak di Bantul, Freya Ditemukan Tewas di Pantai Kulonprogo
Merdeka.com - Seorang korban hilang tergulung ombak di Pantai Baru, Kecamatan Srandakan, Bantul berhasil ditemukan, Sabtu (22/6). Korban dengan identitas Freya Fajrina Dwi Saputri (7) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Pantai Trisik, Kulonprogo.
Humas Basarnas DIY, Pipit Eriyanto mengatakan, jika penemuan korban Freya sekitar pukul 08.20 WIB. Penemuan berawal saat anggota SAR Satlinmas Wilayah 5 Trisik menyisir kawasan Pantai Trisik.
Saat itu, kata Pipit, anggota SAR Satlinmas Wilayah 5 melihat benda mengapung di tepian pantai. Setelah didekati, ternyata benda itu adalah sesosok jenazah anak perempuan.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
"Dari hasil identifikasi yang dilakukan diketahui jenazah itu adalah Freya Fajrina Dwi Saputri. Hal ini diperkuat dengan keterangan bibi korban yang datang ke Pantai Trisik," katanya saat dihubungi, Sabtu (22/6).
Dia mengungkapkan, jenazah korban adalah korban yang hilang usai tergulung ombak di Pantai Baru, Bantul pada Kamis (20/6). Pipit menyebut jenazah Freya ditemukan di Pantai Trisik yang berjarak kurang lebih 4 kilometer dari Pantai Baru.
"Korban adalah putri dari mantan pemain Persis Solo, Ferryanto Eko Saputro (34). Sementara ini korban Ferryanto belum berhasil ditemukan," ujarnya.
Pipit menambahkan, pencarian terhadap korban Ferryanto dilakukan dengan menyisir pantai. Hal ini dilakukan karena pencarian tidak bisa dilakukan di laut karena tingginya ombak di pantai selatan.
"Selama pencarian arus laut memang mengarah ke arah barat dari lokasi kejadian. Pencarian tidak bisa dilakukan dengan jalur laut karena ombak tinggi dan angin kencang. Hari ini adalah pencarian hari ketiga," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaAksi penyelamatan yang menyebabkannya kehilangan nyawa itu terjadi pada Jumat (3/1) sore sekitar pukul 15.30 di Pantai Barat Pangandaran.
Baca SelengkapnyaDia mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Aipda Anumerta.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaKorban mendapat masalah di dalam air dan tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat dievakuasi kondisi korban masih sadar namun tak tertolong saat tiba di Puskesmas
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaKorban diduga pelaku bunuh diri. Jasadnya ditemukan kemarin sekitar pukul 16.000 WIB.
Baca Selengkapnya