Hilang terseret ombak, santri asal Tasikmalaya ditemukan tewas
Merdeka.com - Pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gunungkidul terhadap korban terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul membuahkan hasil. Setelah melakukan pencarian selama 3 hari akhirnya tim SAR Gunungkidul menemukan jenazah Samsudin (16) yang merupakan salah seorang santri dari pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (15/5).
Menurut Koordinator Tim SAR wilayah II, Mardjono, korban Samsudin hilang sejak Sabtu (13/5) yang lalu. Jenazah korban, lanjut Mardjono, ditemukan tak jauh dari tempat pertama kali korban dinyatakan hilang.
"Korban terseret ombak saat sedang bermain air di Pantai Drini. Korban berwisata ke Pantai Drini bersama rombongan dari pesantrennya," terang Mardjono saat dihubungi, Senin ( 15/5).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Mardjono menceritakan saat korban bermain air, tiba-tiba ombak besar datang dan menggulung korban yaitu Samsudin dan Irfan. Mendapatkan laporan ada wisatawan yang terseret ombak, Tim SAR pun segera melakukan penyelamatan.
"Sayangnya hanya Irfan yang bisa diselamatkan oleh tim SAR. Irfan diselamatkan dalam kondisi pingsan dan langsung dilarikan ke RSUD Wonosari untuk mendapatkan perawatan," terang Mardjono.
Mardjono menambahkan bahwa untuk korban Samsudin, jenazahnya saat ini sudah bisa dievakuasi oleh tim. Jenazah, sambung Mardjono dibawa dari Pantai Drini ke Pos Induk SAR di Baron.
"Jenazah Samsudin akan dibersihkan dan dimandikan. Setelahnya akan dikembalikan ke rumah duka keluarganya yang ada di Tasikmalaya," pungkas Mardjono.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKorban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKapolres Kepulauan Seribu, AKBP Ajie Lukman Hidayat menjelaskan, mayat itu diduga sudah hanyut berhari-hari di laut sehingga diduga menyebabkan kepala rusak.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca Selengkapnya