Hilangkan jejak, rampok koperasi bakar barang & aniaya pegawai
Merdeka.com - Sebuah ruko koperasi syariah BMT Masjid Al Azhar di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, disatroni rampok, Rabu (23/11). Pelaku berhasil membawa kabur uang puluhan juta dan sempat melukai pegawai koperasi.
Berdasarkan keterangan warga, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 Wib. Ketika itu, koperasi sedang dijaga satu orang pegawai wanita, Khusnul. Sementara dua pegawai lainnya sedang ke luar.
"Saat itu kondisi sedang ramai, di samping koperasi ada promo susu. Jadi kurang ada yang memperhatikan. Kemudian satu orang pelaku masuk dan langsung mengancam," kata Adnan.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Pelaku kemudian memaksa korban untuk menunjukkan tempat penyimpanan uang. Bahkan pelaku sempat memukul kepala korban dengan benda tumpul hingga luka robek.
"Pelaku kemudian kabur dan membawa uang. Jumlahnya kurang tahu, katanya sih puluhan juta," jelasnya.
Sebelum melarikan diri, pelaku sempat membakar barang-barang di dalam koperasi. Diduga hal itu dilakukan untuk menghilangkan jejak.
"Warga melihat sudah ada kepulan asap. Dikirain kebakaran. Saat korban keluar minta tolong, baru diketahui ada perampokan. Korban langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.
Kapolsek Cipondoh Kompol Bayu Suseno mengatakan, informasi awal yang dia dapatkan adanya perampokan dan pelaku masih di dalam koperasi. Pihaknya pun langsung ke lokasi untuk penangkapan.
"Saat tiba, kondisinya banyak asap jadi kita belum berani masuk. Setelah asap reda baru kita masuk, tapi ternyata pelaku sudah tidak ada," katanya.
Korban sendiri berhasil keluar setelah dibantu temannya, pegawai di toko sebelah. Dari hasil olah TKP, ada kertas-kertas yang dibakar. Kerugian masih belum diketahui.
"Jumlah pelaku belum diketahui, begitu juga dengan kerugian, karena belum ada saksi yang bisa dimintai keterangan. Masih kita selidiki lebih dalam," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaUsai membunuh, pelaku mengambil uang Rp32 juta milik korban.
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai koperasi berinisial AN (25) dibunuh saat menagih pinjaman kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaAkibat kejahatannya, para pelaku sudah ditahan setelah ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi kembali meringkus satu pelaku perampokan karyawan di Ogan Komering Ulu (OKU) yang tengah membawa uang gaji perusahaan sebesar Rp590 juta.
Baca SelengkapnyaAde mengatakan kelima orang pelaku telah melakukan perencanaan untuk membobol toko yang pada saat itu masih dalam keadaan tutup.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca Selengkapnya