Hilangkan Trauma Usai Penembakan KKB, Guru dan Suster di Beoga Dievakuasi ke Timika
Merdeka.com - Enam orang warga Beoga, Rabu sore, dievakuasi ke Timika dengan menggunakan pesawat milik Smart Air. Keenam warga yang diungsikan itu adalah guru dan tenaga medis beserta anak balitanya.
"Memang benar ada enam warga sipil yang diterbangkan ke Timika sekitar pukul 15.10 WIT," kata Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar dilansir Antara, Rabu (14/4).
Dijelaskannya, diungsikannya enam orang itu guna menghilangkan trauma terhadap insiden yang mereka alami dampak ditembaknya dua orang guru oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
"Enam warga yang diungsikan itu terdiri dari dua orang guru, dua orang suster beserta dua anaknya dan pelajar," ujar Ipda Ali Akbar seraya mengaku pesawat tidak membawa bahan makanan.
Sementara itu Maria, salah seorang warga mengatakan persediaan makanan makin menipis khususnya beras sehingga mereka mengurangi konsumsinya.
"Yang terpenting masih ada makanan walaupun sudah sangat terbatas," kata Maria yang berharap dapat segera keluar dari Beoga untuk menenangkan diri sementara.
"Saya sangat berharap bisa dievakuasi keluar dari Beoga untuk sementara waktu," ucap Maria yang mengaku bekerja sebagai tenaga kontrak.
KKB sebelumnya melakukan penembakan terhadap dua orang guru hingga meninggal di Beoga yakni Oktovianus Rayo yang ditembak Kamis (8/4) dan Yonatan Renden ditembak Jumat (9/4).*
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah menembak dua warga sipil.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca Selengkapnyaosok pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Abu Bakar Kogoya dilaporkan ditembak mati.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaBaku tembak yang terjadi antara personel TNI Polri dengan KKB berakhir dengan tewasnya satu separatis
Baca SelengkapnyaKasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno menambahkan saat ini keenam jenazah telah dievakuasi ke RSUD Dekai Yahukimo.
Baca SelengkapnyaKontak senjata tersebut berlangsung hingga pukul 15.25 WIT, dan sudah tidak terdengar lagi bunyi letusan senjata.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca Selengkapnya