Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hindari bentrok, JK minta prajurit TNI tak cari hiburan ke kafe

Hindari bentrok, JK minta prajurit TNI tak cari hiburan ke kafe Wapres Jusuf Kalla di ruang kerjanya. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, tewasnya Serma Zulkifli, anggota TNI AU yang dikeroyok 25 anggota Kopassus di Sukoharjo, Solo, Minggu (31/5) malam, lantaran kurangnya penerapan disiplin di dalam diri masing-masing kesatuan yang terlibat dalam insiden tersebut. Selain itu, singgungan antar anggota TNI maupun antara TNI dan Polri, umumnya terjadi di tempat-tempat hiburan.

"Ya sejak dulu itu kan pertama disiplin lah, dan selalu insidennya terjadi di kafe, jangan lah, tentara harus disiplin lah, ada waktunya hiburan," tutur JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (4/6).

JK mengatakan, hiburan bisa diperoleh prajurit TNI di mana saja, selain kafe atau bar. Hal ini untuk menghindari bentrokan, baik antar anggota TNI maupun antara TNI dengan anggota Polri.

Orang lain juga bertanya?

"Hiburan tak usah pergi hiburan yang bar-bar (kafe) gitu kan, apalagi prajurit. Ya hiburan penting, tapi artinya hiburan rekreasi yang baik lah, jangan berkelahi di situlah," ujar JK.

Sebelumnya, keributan terjadi antara anggota TNI AU dari Bintara Sarban Dinas Logistik Mabes AU, dengan anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartosuro, Jawa Tengah. Anggota TNI AU dihajar usai keluar dari tempat karaoke Bima, Minggu (31/4).

Akibat pertengkaran itu, seorang anggota TNI AU Serma Zulkifli tewas. Zulkifli sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSP AU) Hardjolukito, Yogyakarta, namun nyawanya tidak tertolong. Satu rekannya, Pelda Teguh Prasetyo, anggota Skatek 042 Madiun, tidak sadarkan diri. Sedangkan, dua anggota lain masih dirawat.

Kadispenad Brigadir Jenderal TNI Wuryanto menceritakan kronologi bentrokan itu berawal ketika anggota Kopassus berusaha melerai keributan antara anggota TNI AU dengan warga. Keributan di Sukoharjo, Jawa Tengah, terjadi Minggu (31/5) dini hari.

"Ributnya sama masyarakat. Anggota Kopassus mencoba melerai. Saat itu mengenakan pakaian preman. (Anggota) TNI AU-nya malah marah. Akhirnya terjadi ribut," kata Wuryanto, di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, keributan sempat reda, namun begitu masuk tempat hiburan, mereka kembali baku hantam hingga ada yang terluka. "Mereka sama-sama tak tahu (kalau anggota TNI)," imbuhnya seperti dikutip Antara.

Wuryanto belum bisa memastikan berapa anggota Kopassus yang terlibat dalam perkelahian itu, kemungkinan tak sampai 25 anggota. Wuryanto memastikan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo tak akan melindungi anggotanya yang bersalah.

"Hasil penyelidikan POM akan diserahkan ke pengadilan dan akan dijerat dengan KUHP militer. Sanksinya bisa kurungan penjara hingga pemecatan," katanya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenderal TNI AD Bilang Begini Usai Peristiwa Pengeroyokan Akibat Knalpot Brong
Jenderal TNI AD Bilang Begini Usai Peristiwa Pengeroyokan Akibat Knalpot Brong

Dengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jabar Ingatkan Tempat Hiburan Malam Tak buat Gaduh Selama Ramadan, Polisi Gencar Patroli Awasi Balap Liar
Pemprov Jabar Ingatkan Tempat Hiburan Malam Tak buat Gaduh Selama Ramadan, Polisi Gencar Patroli Awasi Balap Liar

Kegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh

Baca Selengkapnya
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI

Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Tak Setuju TNI Boleh Berbisnis: Lah Nanti Gimana Urusan Kerjaannya?
Moeldoko Tak Setuju TNI Boleh Berbisnis: Lah Nanti Gimana Urusan Kerjaannya?

Moeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.

Baca Selengkapnya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO Pesan Tegas Presiden Prabowo ke Kemkomdigi
VIDEO Pesan Tegas Presiden Prabowo ke Kemkomdigi "Jangan Ada Beking Judi Online"

Presiden Prabowo berpesan agar tidak ada lagi bekingan judi online.

Baca Selengkapnya