Hindari bentrok TNI VS Polri, Panglima TNI akan satukan pendidikan
Merdeka.com - Bentrok antara anggota TNI dan Polri telah terjadi yang ke sekian kalinya. Terakhir bentrokan terjadi di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat yang memakan korban jiwa dan luka-luka.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di sela memberikan kuliah umum di Universitas Brawijaya mengungkapkan, dia berencana menyatukan pendidikan antara TNI dan Polri. Aparat kedua institusi tersebut selama di lapangan tidak saling kenal dan dekat sehingga perlu sebuah wadah untuk salin bertemu.
"Pendidikan akan dijadikan satu kembali antara TNI dan Polri. Selama ini mereka kan terpisah, sehingga di antara mereka tidak saling kenal," kata Gatot Nurmantyo di Universitas Brawijaya Malang, Selasa (1/9).
-
Apa yang dilakukan Letkol TNI saat bertemu dengan mantan Panglimanya? 'Siaap!' teriaknya sambil langsung berdiri dan memberi penghormatan sempurna ala militer.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Gimana mereka ketemu? Di balik pernikahannya yang terkesan sangat mendadak itu, banyak netizen menduga keduanya menikah melalui jalur perjodohan. Namun, dugaan tersebut tidak dikonfirmasi oleh keduanya hingga 1 tahun usia pernikahannya.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Bagaimana persahabatan mereka berdua setelah lama tak bertemu? Walau sudah lama tidak berjumpa, kedua sahabat ini tetap akrab dan saling support di Pematang Siantar.
-
Bagaimana hubungan mereka sekarang? Setelah melewati badai dalam rumah tangga mereka, keduanya sepakat untuk memperbaiki hubungan dan kini kembali menunjukkan romantisme seperti dulu.
Hasil pemetaan masalah di lapangan, kata Gatot, anggota kepolisian tidak kenal dengan personel TNI yang bertugas di toritorial tertentu, begitu juga sebaliknya.
"Harusnya saling mengenal, terjadi miskomunkasi, sehingga perlu diitensifkan kembali," katanya.
Gatot mengungkapkan yang terjadi di lapangan para pimpinan baik TNI maupun Polri di lapangan tidak melakukan kegiatan yang koordinatif. Bentrok tersebut di luar koordinasi masing-masing pimpinan.
"Sebenarnya hal sepele yang selama ini tidak dilakukan," katanya.
Pihaknya telah melakukan konsultasi dengan Presiden Joko Widodo dan berkoordinasi antar lembaga. Intinya bahwa antar lembaga negara termasuk TNI dan Polri harus saling menguatkan.
"Antar lembaga harus saling menguatkan. Dalam pertemuan dengan Presiden menyatakan jangan sampai kejadian ini kembali terulang," tegasnya.
Bentrok TNI Vs Polri pecah di Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, Minggu (30/8). Pada insiden tersebut menewaskan anggota Yonif 721 Kompi Senapan B, Prada Yuliadi (21) akibat luka tembak di perut. Konflik diawali keributan anggota Kodim Majene dan anggota Yonif 721 di lintasan sirkuit road race.
"Prajurit dan kepolisian seharusnya tidak mudah meletupkan senjatanya. Seharusnya tidak boleh terjadi apapun alasannya," tegasnya.
Sementara saat ditanya soal kemungkinan adanya kesenjangan antara TNI dan Polri, Gatot menolak berkomentar. Gatot meminta awak media untuk bertanya seputar kegiatannya di Kampus Brawijaya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan TNI-Polri merupakan alat perekat perbedaan bangsa.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin mewanti-wanti Panglima agar prajurit TNI agar netral saat Pilkada
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meminta jangan mempertentangkan antara institusi TNI dan Polri dengan istilah Rambo-Sambo.
Baca SelengkapnyaTito menyampaikan bahwa Polri tak bisa dipisahkan dari Presiden dan hal tersebut sudah menjadi kehendak reformasi.
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanglima dan Kapolri sedang duduk bersama tertawa renyah dan mengenang masa lalu, keduanya sama-sama lulusan Akmil dan Akpol tahun 1991.
Baca SelengkapnyaMegawati Sedih Lihat TNI-Polri Dibawa Lagi ke Politik Praktis
Baca Selengkapnya"Jangan saya dibully. Saya sudah punya loh yang namanya pengacara-pengacara," kata Megawati
Baca SelengkapnyaVideo lawas merekam anggota TNI-Polri saat sedang bertugas.
Baca Selengkapnya"Teruskan saya sudah ngomong saya enggak setuju yang namanya TNI-Polri mau disetarakan," tegas Megawati
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sigit di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaMegawati melihat, RUU TNI Polri ini digulirkan untuk kembali menyetarakan kedua aparat negara itu.
Baca Selengkapnya